Debut pada 17 November 2020 dengan single “Black Mamba”, aespa adalah girl group besutan SM Entertainment yang menarik perhatian karena mempopulerkan konsep metaverse dan mengusung genre hyperpop ke ranah K-pop.
Dengan deretan hits dalam diskografi mereka yang ditunjang vokal powerful dan koreografi yang kerap viral, aksi panggung mereka selalu menjadi sesuatu yang patut ditunggu, termasuk dalam kunjungan terbaru mereka di Indonesia dalam gelaran tur “SYNK: PARALLEL LINE” yang telah berlangsung di Beach City International Stadium pada Sabtu (24/8/2024) kemarin yang dipromotori oleh iMe Indonesia dan TopGallant Show.
“SYNK: PARALLEL LINE” merupakan tur konser dunia kedua aespa setelah tur “SYNK: HYPER LINE” tahun lalu yang juga sempat singgah di Indonesia pada 24 Juni 2023 di ICE BSD. Untuk rangkaian konser yang dimulai di Seoul pada 29 Juni 2024 lalu ini, aespa berfokus pada materi-materi segar di album studio perdana mereka, Armageddon, yang dirilis pada bulan Mei tahun ini.
Terdiri dari 6 kategori tiket dengan rentang harga Rp1,3 – 3 juta Rupiah, para MYs (penggemar aespa) sudah berteriak penuh antusias ketika video opening mulai dimainkan di layar panggung dan diikuti permainan laser yang mengundang decak kagum. Teriakan semakin histeris ketika Karina, Giselle, Winter, Ningning muncul di panggung tepat pukul 19.00 WIB dan langsung membawakan lagu “Drama” dalam balutan dress serba putih yang cantik.
Lanjut dengan lagu “Black Mamba” dan “Salty & Sweet” masih dalam outfit putih yang feminin namun membawakan koreo yang terbilang fierce, aespa membuktikan dualisme dalam konsep mereka yang tak terpaku pada satu image tertentu saja.
Jeda sebentar, aespa kembali ke panggung dengan outfit bernuansa perak yang futuristis dan membawakan “Supernova” yang menjadi salah satu lagu paling ditunggu dalam tur ini. Single utama dari Armageddon ini dengan cepat menjadi salah satu lagu tersukses aespa yang menjadi lagu pertama mereka yang menduduki peringkat satu di Circle Digital Chart sekaligus top-ten pertama mereka di daftar Billboard Global Excl. U.S.
Pada sesi memperkenalkan diri dan menyapa penonton, keempat member mengungkapkan kebahagiaan mereka bisa perform dan bertemu kembali dengan penggemar di Jakarta. “Kami bahagia sekali bisa datang lagi setelah konser pertama kami di Jakarta tahun lalu. Waktu itu teriakannya kencang sekali. Kami berjanji akan datang lagi, dan hari ini kami menepati janji itu,” ungkap Winter melalui penerjemah.
Aksi aespa malam itu semakin spesial dengan penampilan solo stage untuk setiap member. Dimulai oleh Giselle yang membawakan lagu “Dopamine”, Karina dengan lagu “Up”, Ningning dengan “Bored!” dan diakhiri oleh Winter yang membawakan “Spark”, sesi ini menjadi kesempatan bagi setiap member untuk menunjukkan pesona individu mereka secara total lewat lagu-lagu yang belum dirilis tersebut.
Billboard Indonesia
Dengan outfit yang lebih terkesan streetwear, aespa pun kembali tampil berempat membawakan deretan lagu seperti “Spicy”, “Licorice”, serta “Hold on Tight” (Remix Version) yang menjadi salah satu lagu soundtrack film Tetris (2023). Tak berhenti di situ, mereka juga menghebohkan penonton dengan meng-cover lagu “Regret of the Times” milik salah satu dedengkot K-pop, Seo Taiji and Boys dan mengajak seisi stadium singalong menyanyikan “We Go” yang menjadi soundtrack serial animasi Pokemon Horizons: The Series.
“Jadi selama ini kita sudah banyak banget stage perform tapi hari ini tuh kencang sekali suaranya!” seru Karina sambil mengacungkan jempol untuk mengapresiasi energi penonton yang seakan tak ada habisnya. Sementara Giselle mengungkapkan kekagumannya mendengar seisi stadium ikut singalong bahkan dari video prolog, “Itu baru pertama kali dan kita nggak expect sama sekali! Memang MYs Indonesia keren!” ujarnya.
Penampilan aespa yang diperkuat dengan efek laser serta pyrotechnic yang keren di atas panggung terus berlangsung dengan outift hitam yang fierce membawakan “Next Level” dan “Armageddon” dalam versi rock, sebelum mundur ke belakang panggung dan memancing seisi stadium untuk meneriakkan encore.
Kembali ke atas panggung dengan gaya casual yang cute, aespa menutup segmen terakhir penampilan mereka dengan lagu-lagu ceria seperti “BAHAMA” dan “Melody” sembari mengungkapkan janji untuk bisa kembali ke Jakarta secepatnya.
Terlepas dari beberapa hal yang bisa ditingkatkan oleh pihak penyelenggara seperti fan area yang seharusnya bisa lebih ramai dengan aktivitas dan dekorasi khas aespa, lightstick penonton yang seharusnya bisa tersinkronisasi dan menjadi atraksi visual tersendiri, dan antrean masuk yang lebih teratur, konser “SYNK: PARALLEL LINE” di Jakarta berlangsung sukses dan meninggalkan memori manis untuk para MYs Indonesia.
