Total 21 lagu dihadirkan Tabraklari dalam album penuh keduanya ini. Tapi, tampaknya, bukan untuk mengikuti jejak Taylor Swift, Post Malone, atau Beyonce yang menghidangkan lebih dari 20 lagu pada album baru mereka.
Durasi lagu-lagu dalam album Keluar Tumbuh Liar jauh lebih pendek ketimbang milik artis-artis internasional yang disebutkan tadi. Setiap treknya nyaris tidak lebih dari dua menit, di mana bagian reff hanya ditampilkan satu kali. Tabraklari ingin menyampaikan pesan yang bersemayam di dalam album ini dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Bahkan, trek bertajuk “Curang” hanya berdurasi 0:42 detik, “Punya Mobil Ga Punya Parkiran” 0:45 detik, “Wow” 0:43 detik, “Setan Kredit” 0:56 detik, “Gengster” 0:50 detik, “Pura Pura Suka Kucing” 0:55 detik, “Metallika” 0:40 detik, dan masih banyak lagi lagu lainnya yang hanya berdurasi di bawah satu menit.
Bandingkan dengan lagu-lagu milik Taylor Swift dalam album The Tortured Poets Department yang rata-rata berdurasi empat menit, Post Malone – F-1 Trillion rata-rata tiga menit, dan Beyonce – Cowboy Carter yang lebih bervariasi; dari di bawah satu menit sampai di atas lima menit. Beda, kan?
Keluar Tumbuh Liar menceritakan perjalanan seorang tokoh fiksi ciptaan Tabraklari bernama Anton yang tengah menempuh dinamika kehidupan demi mewujudkan mimpi-mimpinya. Sosok Anton penuh dengan rasa penasaran akan kehidupan berkesenian di luar sana, tetap melaju meskipun tersandung banyak hambatan di perjalanannya.
Seluruh lagu di dalam album milik band asal Tangerang yang beranggotakan Luthfi Hadi Maulana (vokal), Yoga Ghafara (gitar), Odongpejjj (bas), Teguh Kurniawan (drum), dan Alexunder Bryan (gitar) ini ditampilkan dalam balutan musik berdistorsi, padat, dan dihujani lirik-lirik jenaka.
Lahir dari proses jamming untuk mendapatkan fondasi riff pada setiap lagu yang kemudian dikembangkan menjadi komposisi utuh, seluruh trek dalam album ini dilontarkan tanpa basa-basi. Sesuai ‘penstigmaan’ mereka sebagai unit fastcore bengkok, Tabraklari benar-benar cepat, keras, agresif dan sedikit ‘gesrek’.
Sejak terbentuk pada 2018, Tabraklari secara konsisten memadukan musik d-beat hardcore yang keras, terdistorsi, dan brutal dengan riff-riff ‘masam’ serta semangat yang ‘kotor’. Ya, mereka kerap kali mencetak lagu-lagu berkekuatan tinggi.
Sepanjang perjalanan kariernya, Tabraklari telah melahirkan album debut Satanis Takut Hantu pada 2019. Album ini berisi 12 lagu dengan lagu-lagu andalan seperti “Tebak-tebakan Garing” dan “Satanis Takut Hantu”. Lalu, album mini (EP) 378 dan Tabraklari Remix hadir pada 2021.
Berselang satu tahun kemudian, Tabraklari berkolaborasi dengan Toscasoda, mencetak sebuah split single bertajuk “Tabraksoda”. Perpaduan dua napas musik yang berbeda ini memberi angin segar dengan dua materi menggairahkan; “Aku Marah” disajikan dengan cepat oleh Tabraklari, sementara “Forgiven” disuguhkan secara segar dan manis oleh Toscasoda.
Masih di 2022, Tabraklari meluncurkan EP Jackpot. Enam trek yang ada di dalamnya tetap membawa cerita-cerita serta fenomena sosial yang terasa relevan dalam kehidupan sehari-hari. Dan kini, memasuki 2024, Tabraklari belum berhenti mengusung format rock komedi dan menunjukkan kepada khalayak bahwa menikmati musik kencang bisa sambil tertawa riang.
Sekadar mempertegas kembali isi album Keluar Tumbuh Liar. Semua lagunya berdurasi di bawah dua menit, di mana setiap detiknya terasa menegangkan bagi kita yang mendengar untuk menebak-nebak kapan lagunya akan berakhir. Faktanya, lagu-lagu tersebut benar-benar hit and run! Sesuai nama band ini, Tabraklari.
Sambil menikmati segala keseruan dan kekocakan setiap trek di dalam album Keluar Tumbuh Liar, patut kita tunggu kejutan yang akan disajikan band ini pada album berikutnya. Jika masih membawa semangat keras serta memadukan unsur hardcore punk dengan lirik-lirik yang mengundang tawa, itu adalah suatu kebahagiaan bagi siapa pun yang mendengarnya.
Album Keluar Tumbuh Liar sudah bisa dinikmati di berbagai DSP (digital streaming platform) utama di Indonesia sejak 23 Agustus 2024.