“Wild God”: Kegembiraan Sekaligus Renungan Spiritual Nick Cave & the Bad Seeds

Wild God adalah monster ambisius dalam wujud album musik, memamerkan puisi Nick Cave & the Bad Seeds dengan cara terbaiknya.
Nick Cave & the Bad Seeds
Sampul depan album “Wild God”

Album studio ke-18 Nick Cave & the Bad Seeds ini dirilis 30 Agustus 2024 melalui label rekaman PIAS Recordings. Wild God menghidangkan perpaduan lagu ballad yang kuat dan lagu full-band menggairahkan sehingga tidak bisa dianggap enteng. 

Track pertama, “Song Of The Lake” dimulai secara instan lalu turun ke syair yang diucapkan dengan sangat cepat. Paduan suara pendukungnya berkelindan dengan suara Nick Cave yang memiliki resonansi sekaligus memberi bobot emosional pada lagu tersebut.

Nick Cave mengungkap dalam sejumlah wawancara, tema sentral album ini adalah kegembiraan. Tampaknya dia sudah menjauh dari lagu ballad bertema pembunuhan yang jadi salah satu ciri khasnya selama ini. Lagu “Wild God” dan “Frogs” jadi bukti di mana Cave bercerita tentang menemukan kembali kegembiraan di dunia. Ini adalah pesan kuat yang disampaikan dalam paket indah.

Usia membuat Nick Cave lebih mawas diri dan rentan. Jangan salahkan introspeksi sebagai kelemahan, karena itulah yang membuat lagu seperti “Final Rescue Attempt” mampu bersinar dan menjelma jadi salah satu yang terbaik dalam album ini. 

“Conversion” mengikuti pendekatan atmosfer serupa. Lagu minimalis ini bertransisi di tengah jalan menjadi lagu yang menonjolkan isian drum yang megah, lengkap dengan paduan suara  familiar dan bass yang terdistorsi. 

Meskipun Nick Cave mengklaim Wild God tentang kegembiraan, album ini membawa banyak renungan religius dan spiritual juga. “Cinnamon Horses” adalah lagu ballad yang diproduksi dengan baik dan melayang di atas awan penuh emosi. Vokal latar dalam lagu ini memberi tandingan fantastis terhadap penyampaian emosional Cave. 

Sementara itu, “Long Dark Night” menyuguhkan nada piano indah yang bersandar pada atribut Cave yang lebih religius. Berbicara tentang tersesat dalam mimpi tetapi ditemukan oleh ‘seorang pria terbang dengan rambut panjang tergerai’. 

Kemudian ada “O Wow O Wow (How Wonderful She Is)”. Lagu cinta dengan lirik lucu dan menawan serta perpaduan elemen instrumental menarik yang menjadikannya lagu yang tak kalah menonjol. Lagu terakhir “As The Waters Cover The Sea” menutup album ini dengan nada lembut dan ambience.

Wild God adalah monster ambisius dalam wujud sebuah album, memamerkan puisi Nick Cave dengan cara terbaiknya. Tidak ada momen yang membosankan dari setiap track-nya dan ini jadi bukti bagi Cave dan bandnya, bahwa dengan 18 album yang sudah dirilis pun mereka masih dapat menciptakan keajaiban.

Nick Cave menghabiskan tiga bulan untuk menulis lirik seluruh lagu dalam album ini, dan kemudian mengumpulkan band untuk sesi penyempurnaan lagu selama tiga hari di London, Inggris. Setelah sesi empat hari berikutnya, album tersebut pada dasarnya sudah selesai.

Colin Greenwood dari Radiohead, yang baru-baru ini bermain pada salah satu tur solo Cave, ikut menyumbangkan beberapa isian bassnya. Cave dan Warren Ellis (synthesizer, piano, flute, biola, gitar tenor, kibor) kemudian membawa materi tersebut ke produser Dave Fridmann, yang melakukan mixing satu lagu sehari selama 10 hari berturut-turut.

Setelah mendengarkan album ini dari A-Z, kutipan apa pun dari Cave yang mendeskripsikan album ini, sangat menarik. Dia menyebutnya sebagai “album yang menggembirakan… penuh dengan kehidupan”. Dan menggambarkannya sebagai sebuah pelukan yang merangkul pendengarnya. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR