Ruth Sahanaya, salah satu penyanyi terbaik Indonesia yang tidak lekang oleh waktu. Deretan prestasi yang ia raih di berbagai forum nasional maupun internasional menempatkannya di posisi atas penyanyi Tanah Air.
Tahun ini, kiprah Ruth Sahanaya di industri musik Indonesia memasuki usia yang ke-40. Perjalanan yang tidak mudah bagi supremasi seorang Diva. Dalam kurun waktu kariernya tersebut, Ruth Sahanaya telah menghasilkan 18 album solo, dua album rohani, serta beberapa album kolaboratif di antaranya Usah Kau Lara dan Salute to Koes Plus garapan Erwin Gutawa yang melahirkan kembali hit berjudul “Andaikan Kau Datang Kembali“.
Momen inilah yang menggerakkan Renjana Productions sebagai promotor untuk menggelar konser spesial bertajuk 40 Tahun Simfoni dari Hati sebagai tanda cinta dan terima kasih mereka kepada Ruth Sahanaya. Konser tunggal perempuan yang akrab disapa Mama Uthe ini akan digelar pada 22 Juni 2024 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.
Menjelang konser tersebut, Billboard Indonesia mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Ruth Sahanaya di 1920 Lounge & Bar, Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada 14 Mei 2024. Berikut petikan wawancaranya.
Bagaimana persiapan konser 40 Tahun Simfoni dari Hati?
Sejauh ini, masih tetap menunggu hasil aransemen dari Mas Bontot (Tohpati) seperti apa. Dan PR-nya adalah diskusi tentang lagu-lagu yang akan dibawakan. Kemarin sih akhirnya udah kepilih. Walaupun dengan kondisi, aku harus merelakan ada lagu-lagu yang enggak akan aku nyanyiin.
Berapa lagu yang akan Anda bawakan dalam konser ini?
Jadi, selama 40 tahun berkarya ini aku kan udah keluarin 18 album. Jadi bayangkan, ada sekitar 175 lagu dari album-album itu. Sementara untuk nanti, dengan durasi sekitar 2-2,5 jam, kami sudah mempersiapkan sekitar 30 lagu di mana di situ ada yang dibikin medley. Saya bersyukur sih, puji Tuhan, Alhamdulillah, hampir semua album saya ada hit-nya. Tapi, bayangkan, dari 175 lagu itu bagaimana kami memutar otak mengerucutkan jadi 30 lagu. Itu pilihan yang sulit. Tapi saya benar-benar percayakan itu kepada Mas Bontot dan Papa Jeff (Jeffry Woworuntu, suami sekaligus manajer Mama Uthe) pastinya, sama-sama mengatur PR kami yang sulit itu. Apalagi Mas Bontot sudah tahu karakter saya, vokal saya, pribadi saya, jadi ia sudah sangat mengenal musik seperti apa yang cocok untuk dibawakan. Sehingga flow dari pemilihan lagu itu tidak membuat boring yang menonton.
Pertimbangan memilih Tohpati sebagai music director?
Konser 10 tahun saya berkarya kan music director-nya Erwin Gutawa. Kemudian, di 25 tahun berkarya itu music director-nya Andi Rianto. Salah satu kerinduan saya memang ingin music director konser saya berikutnya Mas Bontot. Jadi, itu yang jadi pilihan pertama saya ketika mau bikin konser, ya Bontot. Ternyata, tidak bertepuk sebelah tangan. Bontot juga udah nungguin dari kapan ingin jadi music director untuk konser aku.