DexteR, seorang musisi sekaligus komposer asal New York, Amerika Serikat keturunan Indonesia belum lama ini merilis single baru bertajuk “Sentimental Kid”.
Lagu yang ditulis dan diproduseri oleh Silvester Reinaldo ini memiliki lirik yang cukup emosional, namun dibalut dengan musik yang catchy.
Single ini sengaja baru dirilis, setelah ia menyelesaikan studi Magister untuk songwriting dan music production dari kampus musik papan atas, Berklee College of Music, New York.
Lebih dalam mengenai single “Sentimental Kid”, simak wawancara eksklusif Billboard Indonesia dengan DexteR di bawah ini!
Bagaimana proses kreatif saat merekam single “Sentimental Kid” dan berapa lama prosesnya?
I’m really grateful sama lagu “Sentimental Kid” ini karena termasuk yang proses penulisan dan produksinya lumayan terbilang cepat. The idea came in the middle of the night bulan Maret kemarin, waktu aku nggak bisa tidur, lalu kepikiran untuk tulis lagu – then I send it to my band mates and they were super excited. Lalu besoknya kita langsung ke studio untuk track everything. Memang kedengaran movie moment banget, but it’s true! So to answer the question — gak sampe seminggu bikinnya
Dari segi liriknya, apa yg DexteR ungkapkan di lagu “Sentimental Kid”?
Jadi gini ceritanya, “Sentimental Kid” itu adalah sebuah love letter buat semua orang yang pernah berarti dalam hidupku, and mostly yang sudah lama banget nggak ketemu. Basically juga sekaligus menceritakan how I got here so far. Soalnya banyak banget yang nanyain “Dexter kemana?” terutama some fans dari TikTok dulu, “Kok ga pernah muncul sama adiknya lagi?” But here I am now, bener-bener bersyukur bisa sampai tahap ini rilis my first ever self-written and self-produced song. I hope my first single answers your questions.
Dari segi musikal, bagaimana DexteR mendeskripsikan konsep yg disuguhkan di “Sentimental Kid”? Apa yang membuatnya berbeda dibanding berbagai rilisan pop lainnya yang tersebar di DSP?
Musically, “Sentimental Kid” mimics its own lyrics. Aku pingin mengemas lagu ini jadi sebuah “story” alias cerita bocah rantau, supaya my listeners ngerasa nostalgic and baper waktu dengerin. So dari komposisinya progression aku pilih “Pachelbel’s Canon” karena it brings back memories for me personally, during my classical piano days. Lalu untuk alat musiknya, aku mau ambil beberapa elemen American Folk/IndiePop infused with Modern Pop.
I want it to be simple, although it’s not. Memang aku banyak dengerin a lot of Asian American artist, and I love how they are very R&B, galau, or some K-pop sounds. Nah dari itu, I came up with an idea to create something different, something folky nostalgic ala Indie Pop New York City (pas banget juga sama lyrics-nya). Hopefully, yang dengerin suka banget and can reminisce on some old and new stuffs.
Saat meracik komposisi serta aransemen lagunya, dari mana saja referensi yang dijadikan acuan?
Referensi sih utamanya dari cerita sendiri. I’ve been listening to a lot of Indie Pop and some Folk stuffs lately, dan kayaknya udah agak ketularan sedikit, terutama waktu denger banyak musicians yang inspire aku juga mulai eksperimen ke sana. Contohnya Taylor Swift’s “Folklore”, lalu Benson Boone, Gracie Abrams, and FINNEAS.
Setelah perilisan “Sentimental Kid”, apa rencana DexteR berikutnya? Jika ada rencana pembuatan EP/album, sudah sejauh mana progresnya?
Iya, aku memang ada rencana untuk bikin sebuah rangkaian, maybe an EP. Aku lagi nyiapin si diary petualang itu tadi, dan bakalan banyak banget rilisan berikutnya. September ini, aku bakal keluarin my second song “Leave Your Party” dan masih banyak lagi sehabis itu. A bunch of cool stuffs are coming soon. Boleh cek and pantau di my socials juga to keep up with the latest update on what’s coming next.
Untuk diketahui, DexteR dikenal sebagai TikTok influencer dengan nama @dextako dan memiliki lebih dari 2 juta followers. Pada tahun 2021, DexteR masuk dalam daftar 10 Konten Kreator Teratas di Indonesia.
Lahir dan dibesarkan di kota Surabaya, Indonesia, DexteR telah akrab dengan musik sejak kecil, mulai dari belajar piano klasik hingga musik pop. Kepindahannya ke kota New York di Amerika Serikat untuk melanjutkan studi S1 di kampus New York University (NYU) membawa DexteR berinteraksi dengan industri musik global yang memengaruhi ide dan kreativitas bermusiknya.
Pada akhirnya, karya musik DexteR adalah perpaduan antara vokal timbre yang khas, ritme pop kekinian, danceable beat dengan aransemen harmoni sound elektronik yang mempunyai energi detak kehidupan di kota New York.