Young Miko ingat jelas ketika pertama kali ia sadar bahwa musiknya bisa berpengaruh, yaitu pada tahun 2021, saat penyanyi sekaligus rapper asal Puerto Rico itu merilis single keduanya yang berjudul “Vendeta” yang berkolaborasi dengan musisi trans Villano Antillano. Lagu trap yang keras itu mengandung lirik tentang pemberdayaan, individualitas, ketangguhan, dan percaya diri, yang semuanya memberi sorotan kepada komunitas LGBTQ+.
“Itu pertama kalinya saya merasakan momen before dan after dalam hidup saya,” kata Miko kepada Billboard. “Itu adalah momen yang selalu saya ingat, dan menyadari bahwa itu bukan hanya sekadar lagu. Saya merasa di dalam hati saya bahwa hal itu menjadi sebuah gerakan yang sangat indah sekaligus memberi lebih banyak kekuatan. Saya senang merasa bahwa sejak awal saya telah melakukan sesuatu yang baik dengan suara dan ruang yang saya miliki, yang harus memiliki tujuan.”
Suara yang konsisten—yang dengan lancar beralih dari lirik rap tanpa ampun menjadi vokal yang halus dan manis—dan etos kerja yang baik, telah mendorong Miko untuk menjadi salah satu bintang baru paling bersinar dalam genre música urbana, menembus genre yang didominasi oleh pria, apalagi ia juga bernyanyi di atas identitasnya sebagai seorang queer.
Musisi berusia 25 tahun yang lahir dengan nama María Victoria Ramírez de Arellano Cardona itu telah berkolaborasi dengan Bad Bunny, Arcángel, Feid, Bizarrap, dan Karol G. Baru-baru ini, ia juga memerankan karakter sebagai kekasih Karol dalam video musik sinematik “Contigo” milik Karol. Dia juga memiliki kehadiran kuat di tangga lagu Billboard, termasuk empat hits di Hot Latin Songs dan tiga di Latin Airplay, dua entri di Billboard Hot 100 serta lima entri di Billboard Global 200 dan Global Excl. U.S.
Namun di tengah semua kesuksesan itu, penerima penghargaan Impact tahun ini tersebut justru mengatakan bahwa dirinya masih perlu banyak belajar. “Sangat penting untuk memiliki mentalitas seperti itu, dan tidak cepat merasa bahwa saat ini saya berada di puncak,” katanya. “Saya ingin merasa bahwa saya tak akan pernah berhenti untuk menjadi seorang pembelajar, dan bagi saya, itu adalah hal yang paling keren.”