Interviews - Billboard Indonesia https://billboard-indonesia.com Music Charts, News, Photos & Video Fri, 17 May 2024 08:23:23 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.3 https://billboard-indonesia.com/wp-content/uploads/2024/03/cropped-logo-2_black-e1711212522403-32x32.png Interviews - Billboard Indonesia https://billboard-indonesia.com 32 32 231307646 Simfoni Ruth Sahanaya https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/05/16/simfoni-ruth-sahanaya/ https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/05/16/simfoni-ruth-sahanaya/#respond Thu, 16 May 2024 07:55:49 +0000 https://billboard-indonesia.com/?p=5728 Konser 40 tahun Ruth Sahanaya berkarya digelar pada 22 Juni 2024 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

The post Simfoni Ruth Sahanaya first appeared on Billboard Indonesia.

]]>

Ruth Sahanaya, salah satu penyanyi terbaik Indonesia yang tidak lekang oleh waktu. Deretan prestasi yang ia raih di berbagai forum nasional maupun internasional menempatkannya di posisi atas penyanyi Tanah Air.

Tahun ini, kiprah Ruth Sahanaya di industri musik Indonesia memasuki usia yang ke-40. Perjalanan yang tidak mudah bagi supremasi seorang Diva. Dalam kurun waktu kariernya tersebut, Ruth Sahanaya telah menghasilkan 18 album solo, dua album rohani, serta beberapa album kolaboratif di antaranya Usah Kau Lara dan Salute to Koes Plus garapan Erwin Gutawa yang melahirkan kembali hit berjudul “Andaikan Kau Datang Kembali“.

Momen inilah yang menggerakkan Renjana Productions sebagai promotor untuk menggelar konser spesial bertajuk 40 Tahun Simfoni dari Hati sebagai tanda cinta dan terima kasih mereka kepada Ruth Sahanaya. Konser tunggal perempuan yang akrab disapa Mama Uthe ini akan digelar pada 22 Juni 2024 di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Menjelang konser tersebut, Billboard Indonesia mendapat kesempatan untuk berbincang-bincang dengan Ruth Sahanaya di 1920 Lounge & Bar, Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada 14 Mei 2024. Berikut petikan wawancaranya.

ruth sahanaya
Ruth Sahanaya
Dok. Manajemen Mama Uthe

Bagaimana persiapan konser 40 Tahun Simfoni dari Hati?

Sejauh ini, masih tetap menunggu hasil aransemen dari Mas Bontot (Tohpati) seperti apa. Dan PR-nya adalah diskusi tentang lagu-lagu yang akan dibawakan. Kemarin sih akhirnya udah kepilih. Walaupun dengan kondisi, aku harus merelakan ada lagu-lagu yang enggak akan aku nyanyiin.

Berapa lagu yang akan Anda bawakan dalam konser ini?

Jadi, selama 40 tahun berkarya ini aku kan udah keluarin 18 album. Jadi bayangkan, ada sekitar 175 lagu dari album-album itu. Sementara untuk nanti, dengan durasi sekitar 2-2,5 jam, kami sudah mempersiapkan sekitar 30 lagu di mana di situ ada yang dibikin medley. Saya bersyukur sih, puji Tuhan, Alhamdulillah, hampir semua album saya ada hit-nya. Tapi, bayangkan, dari 175 lagu itu bagaimana kami memutar otak mengerucutkan jadi 30 lagu. Itu pilihan yang sulit. Tapi saya benar-benar percayakan itu kepada Mas Bontot dan Papa Jeff (Jeffry Woworuntu, suami sekaligus manajer Mama Uthe) pastinya, sama-sama mengatur PR kami yang sulit itu. Apalagi Mas Bontot sudah tahu karakter saya, vokal saya, pribadi saya, jadi ia sudah sangat mengenal musik seperti apa yang cocok untuk dibawakan. Sehingga flow dari pemilihan lagu itu tidak membuat boring yang menonton.

Pertimbangan memilih Tohpati sebagai music director?

Konser 10 tahun saya berkarya kan music director-nya Erwin Gutawa. Kemudian, di 25 tahun berkarya itu music director-nya Andi Rianto. Salah satu kerinduan saya memang ingin music director konser saya berikutnya Mas Bontot. Jadi, itu yang jadi pilihan pertama saya ketika mau bikin konser, ya Bontot. Ternyata, tidak bertepuk sebelah tangan. Bontot juga udah nungguin dari kapan ingin jadi music director untuk konser aku.

The post Simfoni Ruth Sahanaya first appeared on Billboard Indonesia.

]]>
https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/05/16/simfoni-ruth-sahanaya/feed/ 0 5728
Setelah Kesuksesan “Water”, Tyla Bersiap Menaklukkan Dunia: “Anda Akan Melihat Saya di Mana-mana!” https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/04/30/setelah-kesuksesan-water-tyla-bersiap-menaklukkan-dunia-anda-akan-melihat-saya-di-mana-mana/ https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/04/30/setelah-kesuksesan-water-tyla-bersiap-menaklukkan-dunia-anda-akan-melihat-saya-di-mana-mana/#respond Tue, 30 Apr 2024 08:11:20 +0000 https://billboard-indonesia.com/?p=4876 Dengan sebuah single yang luar biasa, sebuah Grammy, dan dukungan global dari labelnya, Tyla membawa pesona menawannya dalam musik amapiano kepada massa.

The post Setelah Kesuksesan “Water”, Tyla Bersiap Menaklukkan Dunia: “Anda Akan Melihat Saya di Mana-mana!” first appeared on Billboard Indonesia.

]]>

Tyla, genap berusia 22 tahun pada akhir Januari lalu, ketika penyanyi-penulis lagu asal Afrika Selatan ini berada di puncak dunia—secara harfiah. 

Labelnya, Epic Records, mengundang beberapa ratus eksekutif musik, artis, dan penggemar ke Harriet’s Rooftop di West Hollywood, California, untuk pesta ulang tahunnya. Pesta itu merupakan perayaan ganda: Tyla juga baru-baru ini mendapatkan nominasi Penghargaan Grammy pertamanya, untuk kategori penampilan musik Afrika terbaik—salah satu dari tiga kategori baru yang Recording Academy perkenalkan tahun ini—lewat breakthrough hit tahun 2023-nya, “Water.”

Para pelayan membawa kejutan untuk Tyla—yang telah mengubah salah satu sudut rooftop bar menjadi area VIP pribadinya sendiri, lengkap dengan foto glamornya yang menghiasi dinding-dindingnya—dengan sebuah kue yang berkilau. Chairwoman/CEO Epic, Sylvia Rhone, dan presiden label itu Ezekiel Lewis, memberikan tiga plakat untuk memperingati kesuksesan “Water”: sertifikasi emas dan platinum di lebih dari 18 negara (termasuk Amerika Serikat dan Afrika Selatan); melampaui 1 miliar views di TikTok; dan mencapai posisi nomor 1 di tangga lagu U.S. Afrobeats Songs, Rhythmic Airplay, dan Mainstream R&B/Hip-Hop Airplay milik Billboard.

Kemudian, lima malam setelahnya, Tyla mendapatkan hadiah ulang tahun terbaik: Grammy pertamanya, kemenangan perdana dalam kategorinya, yang diberikan oleh Jimmy Jam kepadanya dalam acara persembahan penghargaan. “Saya benar-benar terkejut,” kata Tyla pada suatu sore awal Maret. “Ini sesuatu yang banyak orang berjuang untuk dan ingin menang setidaknya sekali dalam hidup mereka. Dan saya sangat diberkati telah menerimanya begitu awal dalam karier saya.”

Namun, bagi seorang artis yang merenungkan momen yang begitu menyenangkan seperti itu, Tyla dengan nada sedikit sedih berbicara kepada saya tentang kemenangannya di Grammy hari ini—dan dapat dimengerti. Hanya enam jam sebelum percakapan kami, dia telah mengunggah surat di Instagram yang mengumumkan kabar yang tidak ingin diungkapkan oleh seorang artis muda: Karena “cedera yang memburuk secara tragis,” dia akan menunda tur utama pertamanya di Amerika Utara dan Eropa serta menarik diri dari sejumlah festival, termasuk Coachella. “Ini hal yang sulit karena saya ingin pergi. Ini adalah momen yang selama ini saya tunggu-tunggu,” katanya kepada saya. “Ini bukan keputusan yang mudah, tetapi ini adalah keputusan yang tepat.”

Empat hari kemudian saat sesi pemotretan sampul Billboard, Tyla tetap bersikap profesional dan menunjukkan bahwa semuanya baik-baik saja. Dia dengan berani memerankan peran sebagai bintang pop yang sedang naik daun, dalam jaket puffer bercorak bulu, bra top, dan anting-anting emas yang melengkapi sayatan alisnya yang edgy.

Momen ini, pada dasarnya, adalah peran yang telah disiapkan Tyla sepanjang hidupnya. Manajernya, Colin Gayle, masih ingat jelas pertemuan pertamanya dengannya: “Saya bertanya, ‘Apa yang ingin kamu lakukan?’ Dia berkata, ‘Saya ingin menjadi bintang pop pertama dari Afrika.'” Gayle, yang juga adalah salah satu pendiri dan CEO dari Africa Creative Agency, baru-baru ini pindah ke Afrika Selatan ketika Brandon Hixon—salah satu pendiri FAX Records yang berbasis di New York yang mulai mengurus Tyla pada tahun 2018 setelah menemukannya di Instagram—menghubungi Gayle untuk bertemu dengan Tyla dan mempertimbangkan untuk menjadi timnya. Pada tahun 2020, Gayle bergabung dengan tim manajemennya.

The post Setelah Kesuksesan “Water”, Tyla Bersiap Menaklukkan Dunia: “Anda Akan Melihat Saya di Mana-mana!” first appeared on Billboard Indonesia.

]]>
https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/04/30/setelah-kesuksesan-water-tyla-bersiap-menaklukkan-dunia-anda-akan-melihat-saya-di-mana-mana/feed/ 0 4876
Perjuangan Victoria Monét Membangun Reputasinya Sendiri https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/27/perjuangan-victoria-monet-membangun-reputasinya-sendiri/ https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/27/perjuangan-victoria-monet-membangun-reputasinya-sendiri/#respond Tue, 26 Mar 2024 18:09:36 +0000 https://billboard-indonesia.com/?p=3088 Peraih Rising Star di Women in Music 2014 ini mengatakan jalan berliku meraih rekognisi membuat kesuksesannya (termasuk kemenangan Grammy) lebih manis.

The post Perjuangan Victoria Monét Membangun Reputasinya Sendiri first appeared on Billboard Indonesia.

]]>

Ketika Victoria Monét menatap dirinya di cermin lima tahun lalu, dia melihat seorang penulis lagu yang sukses, yang namanya masuk dalam daftar kredit di dua hits besar milik Ariana Grande, yakni “Thank U, Next” dan “7 Rings”. Namun, apa yang belum dilihat oleh Monét saat itu (ketika masih berusia 30 tahun), adalah menjadi seorang solois sukses—sebuah tujuan yang telah ia kejar tanpa lelah sejak tahun 2009.

“Itu adalah pertarungan yang sangat sulit untuk mencoba membuat orang memahami bahwa ada dua sisi pada diri saya, bahwa relevansi saya tidak hanya berdasarkan kedekatan saya dengan orang lain,” kenang Monét. “Wawancara demi wawancara, pertanyaan-pertanyaan diselipkan tentang artis yang saya kerjakan. Saya hanya ingin menjadi seorang artis mandiri dengan reputasi saya sendiri.”

Mimpi Monét yang telah ia dambakan sejak lama akhirnya menjadi kenyataan melalui perilisan album studio debutnya di RCA, Jaguar II, pada tahun 2023. Single terobosannya, “On My Mama” dan dua single album sebelumnya, “Smoke” (bersama Lucky Daye) dan “Party Girls” (bersama Buju Banton), akhirnya menciptakan apa yang dia sebut sebagai “efek bola salju” dan memvalidasi karier solonya, bukan hanya dalam hal posisi tangga lagu, pertanyaan wawancara yang berbeda, dan tur pertama kali sebagai headline, tetapi juga dalam bentuk piala emas.

Di ajang Grammy pada bulan Februari, Monét yang masuk dengan tujuh nominasi, termasuk record of the year dan best R&B song, berhasil memenangkan best new artist, serta best R&B album dan best engineered album, non-classical. Nominasi performa R&B tradisional terbaiknya—untuk “Hollywood”—menampilkan Earth, Wind & Fire dan putri balitanya, Hazel Monét, berhasil memecahkan rekor sendiri sehingga menjadikan Hazel sebagai nominator Grammy termuda yang pernah ada. 

The post Perjuangan Victoria Monét Membangun Reputasinya Sendiri first appeared on Billboard Indonesia.

]]>
https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/27/perjuangan-victoria-monet-membangun-reputasinya-sendiri/feed/ 0 3088
Misi Terbaru Maren Morris: “Biarkan Musik Berbicara” https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/25/misi-terbaru-maren-morris-biarkan-musik-berbicara/ https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/25/misi-terbaru-maren-morris-biarkan-musik-berbicara/#respond Sun, 24 Mar 2024 17:51:54 +0000 https://billboard-indonesia.com/?p=3083 Peraih gelar Visionary di Billboard Women in Music 2024 ini menjalani babak kreatif baru dan siap untuk perubahan besar.

The post Misi Terbaru Maren Morris: “Biarkan Musik Berbicara” first appeared on Billboard Indonesia.

]]>

Maren Morris menulis lagu pertamanya ketika ia masih remaja, dan sejak itulah ia menyadari bahwa dirinya ingin menjadi seorang penyanyi. Dia telah lama menginginkan kesetaraan dalam industri musik, terutama dalam musik country, ranah di mana ia memulai kariernya. Tapi baru-baru ini, setelah tahun penuh tantangan baginya di mana banyak media mengabarkan kalau ia meninggalkan musik country (tidak sepenuhnya benar), perempuan berusia 33 tahun itu mengakui bahwa ia menemukan hal penting: menyadari apa yang tidak ingin ia lakukan.

“Yang saya pelajari adalah bahwa bukan tugas saya untuk selalu memberi tahu semua orang tentang apa yang saya rasakan,” kata Morris, berbicara dari rumahnya di Nashville. “Saya ingin tak terlalu banyak bicara dan menjelaskan, saya ingin membiarkan musik yang berbicara untuk saya, yang merupakan tujuan utama saya memulai ini semua sejak awal.” 

Morris debut dengan Hero pada tahun 2016, dengan single terobosannya yang berjudul “My Church”, yang membuatnya memenangkan Grammy pertamanya (untuk penampilan solo country terbaik). Pada tahun 2018, dia mencetak kesuksesan crossover dance-pop dengan Zedd dan Grey di “The Middle”, yang akhirnya menjadi lagu top 10 pertamanya dan satu-satunya di Billboard Hot 100. Pada tahun 2019, ia merilis album keduanya, Girl, yang melahirkan lagu peringkat satu di Hot Country Songs pertamanya, “The Bones”. Pada tahun yang sama, dia membentuk supergroup The Highwomen bersama Brandi Carlile, Natalie Hemby, dan Amanda Shires. Namun, meskipun Morris mendapatkan nominasi Grammy pertamanya untuk album country terbaik dengan Humble Quest tahun 2022, dia justru merasa paling bangga dengan album mini berisi dua lagunya tahun lalu, The Bridge.

Kedua lagu di album mini itu, “The Tree” yang mencekam dan “Get the Hell Out of Here” yang membangkitkan semangat, menjembatani masa lalunya yang dengan semangat berbicara untuk suara-suara yang tidak terwakili dalam musik country dengan masa depannya yang dengan diam-diam berbicara untuk dirinya sendiri. “Mereka dikonsepsikan dalam momen refleksi dan patah hati, kehilangan, sedikit kesedihan, dan PTSD, semua hal,” kata Morris. (Dia bercerai dengan penyanyi-penulis lagu Ryan Hurd, dan telah memiliki seorang putra kecil pada bulan Februari). “Mereka tentu menjadi bagian dari percakapan penting yang saya lakukan dengan diri saya sendiri dan keberadaan saya di sini, di Nashville. Mereka secara sonik merangkum satu dekade terakhir saya. Saya pikir itu adalah penutup bab yang bagus.” 

Sekarang Morris merasa lebih ringan dan lebih bersemangat daripada sebelumnya saat dia memulai babak berikutnya, yang akan dia lakukan di bawah Columbia di New York, ketimbang cabang Nashville, label yang sudah lama dia sebut sebagai rumahnya. “Saya hanya kreatif secara impulsif sekarang,” katanya. “Beban saya terasa telah terangkat.” 

The post Misi Terbaru Maren Morris: “Biarkan Musik Berbicara” first appeared on Billboard Indonesia.

]]>
https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/25/misi-terbaru-maren-morris-biarkan-musik-berbicara/feed/ 0 3083
Bagi Young Miko, Suaranya Harus Punya Tujuan Jelas https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/03/bagi-young-miko-suaranya-harus-punya-tujuan-jelas/ https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/03/bagi-young-miko-suaranya-harus-punya-tujuan-jelas/#respond Sat, 02 Mar 2024 18:17:06 +0000 https://billboard-indonesia.com/?p=3092 Peraih gelar Impact di Billboard Women in Music 2024 ini telah mendobrak genre yang didominasi pria dengan hits yang menyorot identitas queer dirinya.

The post Bagi Young Miko, Suaranya Harus Punya Tujuan Jelas first appeared on Billboard Indonesia.

]]>

Young Miko ingat jelas ketika pertama kali ia sadar bahwa musiknya bisa berpengaruh, yaitu pada tahun 2021, saat penyanyi sekaligus rapper asal Puerto Rico itu merilis single keduanya yang berjudul “Vendeta” yang berkolaborasi dengan musisi trans Villano Antillano. Lagu trap yang keras itu mengandung lirik tentang pemberdayaan, individualitas, ketangguhan, dan percaya diri, yang semuanya memberi sorotan kepada komunitas LGBTQ+. 

“Itu pertama kalinya saya merasakan momen before dan after dalam hidup saya,” kata Miko kepada Billboard. “Itu adalah momen yang selalu saya ingat, dan menyadari bahwa itu bukan hanya sekadar lagu. Saya merasa di dalam hati saya bahwa hal itu menjadi sebuah gerakan yang sangat indah sekaligus memberi lebih banyak kekuatan. Saya senang merasa bahwa sejak awal saya telah melakukan sesuatu yang baik dengan suara dan ruang yang saya miliki, yang harus memiliki tujuan.” 

Suara yang konsisten—yang dengan lancar beralih dari lirik rap tanpa ampun menjadi vokal yang halus dan manis—dan etos kerja yang baik, telah mendorong Miko untuk menjadi salah satu bintang baru paling bersinar dalam genre música urbana, menembus genre yang didominasi oleh pria, apalagi ia juga bernyanyi di atas identitasnya sebagai seorang queer.

Musisi berusia 25 tahun yang lahir dengan nama María Victoria Ramírez de Arellano Cardona itu telah berkolaborasi dengan Bad Bunny, Arcángel, Feid, Bizarrap, dan Karol G. Baru-baru ini, ia juga memerankan karakter sebagai kekasih Karol dalam video musik sinematik “Contigo” milik Karol. Dia juga memiliki kehadiran kuat di tangga lagu Billboard, termasuk empat hits di Hot Latin Songs dan tiga di Latin Airplay, dua entri di Billboard Hot 100 serta lima entri di Billboard Global 200 dan Global Excl. U.S. 

Namun di tengah semua kesuksesan itu, penerima penghargaan Impact tahun ini tersebut justru mengatakan bahwa dirinya masih perlu banyak belajar. “Sangat penting untuk memiliki mentalitas seperti itu, dan tidak cepat merasa bahwa saat ini saya berada di puncak,” katanya. “Saya ingin merasa bahwa saya tak akan pernah berhenti untuk menjadi seorang pembelajar, dan bagi saya, itu adalah hal yang paling keren.”

The post Bagi Young Miko, Suaranya Harus Punya Tujuan Jelas first appeared on Billboard Indonesia.

]]>
https://billboard-indonesia.com/music/interviews/2024/03/03/bagi-young-miko-suaranya-harus-punya-tujuan-jelas/feed/ 0 3092