The post Voice of Baceprot Masuk ke Daftar “30 Under 30 Asia 2024” Forbes first appeared on Billboard Indonesia.
]]>Voice of Baceprot (VoB) kembali menuai prestasi membanggakan. Trio grup musik beraliran metal asal Garut, Jawa Barat, ini berhasil mejeng di Forbes dalam daftar “30 Under 30 Asia 2024”.
Grup musik yang dinaungi Firda Marsya Kurnia (vokal), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum) ini masuk dalam kategori “Entertainment and Sports” (2024).
Hal ini tentu menjadi sebuah kebanggaan. Nama VoB bersanding dengan beberapa pesohor lain dari berbagai negara. Misalnya, ada aktor Vachirawit “Bright” Chivaaree (Thailand), penyanyi Aina the End (Jepang), hingga penyanyi sekaligus penulis lagu Pavithra Chari (India).
Beberapa waktu lalu, Voice of Baceprot juga menjadi sorotan media Amerika Serikat, New York Times.
Dalam artikelnya yang berjudul “From a Heavy Metal Band in Hijabs, a Message of Girl Power”, New York Times menceritakan perjalanan Voice Of Baceprot. Dari band cover daerah yang memainkan System of a Down sampai akhirnya jadi band yang menggelar tur di Eropa dan Amerika Serikat.
New York Times juga menulis, Voice of Baceprot mungkin satu-satunya band metal yang para personelnya mengenakan hijab. Tapi, khazanah musik metal di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Media yang berbasis Amerika itu menyebut Hammersonic sebagai festival musik metal terbesar di Asia Tenggara dan Presiden Jokowi sebagai penyuka Metallica dan Megadeth.
Pada Juni mendatang, VoB dikonfirmasi bakal menjadi penampil di Glastonbury Festival, Inggris. Mereka menjadi band Indonesia pertama yang tampil di festival musik bergengsi tersebut.
Glastonbury adalah salah satu festival musik dan seni pertunjukan terbesar di dunia yang kali ini bakal menampilkan Coldplay, Dua Lipa, Avril Lavigne, Keane sebagai headliners. Menurut keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, VoB bakal tampil di Worthy Farm, Pilton-Somerset, pada 28 Juni.
VoB meluncurkan album debut mereka bertajuk Retas pada 13 Juli 2023. Album ini berisi lagu yang mewujudkan tekad mereka dalam mengukir jalan sebagai band, musisi, dan sebagai perempuan mandiri.
Dalam beberapa tahun terakhir, Voice of Baceprot bermain di negara-negara Eropa seperti Prancis dan Belanda. Agustus lalu, band ini melakukan tur pertamanya di Amerika Serikat, tampil di sembilan kota.
Dengan lagu-lagu yang mengangkat isu-isu seperti ketidaksetaraan gender dan perubahan iklim, majalah Metal Hammer berbasis di Inggris telah menyebut Voice of Baceprot “band metal yang dibutuhkan dunia saat ini”.
The post Voice of Baceprot Masuk ke Daftar “30 Under 30 Asia 2024” Forbes first appeared on Billboard Indonesia.
]]>The post Voice of Baceprot Bakal Tampil di Glastonbury, Sepanggung dengan Coldplay dan Dua Lipa first appeared on Billboard Indonesia.
]]>Voice of Baceprot bakal tampil di Glastonbury Festival, Inggris yang digelar pada 24-30 Juni 2024. Glastonbury adalah salah satu festival musik dan seni pertunjukan terbesar di dunia yang kali ini bakal menampilkan Coldplay, Dua Lipa, Avril Lavigne, Keane sebagai headliners.
Menurut keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, Firda Marsya Kurnia (vokal, gitar), Euis Siti Aisyah alias Sitti (drum), dan Widi Rahmawati (bass) bakal tampil di Worthy Farm, Pilton-Somerset, pada 28 Juni.
“Sebuah kebanggaan tersendiri menjadi musisi Indonesia pertama yang akan tampil di Glastonbury Festival (Woodsies Stage) setelah 54 tahun penyelenggaraannya, dan sekaligus bertepatan dengan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dengan Kerajaan Inggris,” kata pihak Voice of Baceprot, dalam keterangannya, terkait rencana penampilan mereka di Glastonbury.
Tidak lupa, Voice of Baceprot mengucapkan terima kasih kepada Glastonbury serta sejumlah pihak yang selalu memberi dukungan sepanjang perjalanan karier mereka.
“Tentu saja, ungkapan terima kasih dan rasa hormat setulusnya juga kami sampaikan pada @glastofest @woodsiesareaglasto dan berbagai kawan media yang tak menyurutkan kepercayaan pada laju kiprah kami. Begitulah, satu dekade adalah batu tapal bagi kami untuk menjejaki kemandirian. Untuk maju dan bangga berdiri di atas kaki sendiri,” tulis mereka di media sosial Instagram.
“Doakan kami agar seluruh persiapan berjalan lancar.”
Baru-baru ini, Voice of Baceprot jadi sorotan media asing, New York Times. Dalam artikel berjudul, From a Heavy Metal Band in Hijabs, a Message of Girl Power, media yang berbasis di Amerika Serikat itu menceritakan perjalanan VoB. Dari band cover daerah yang memainkan lagu System of a Down sampai jadi band yang menggelar tur di Eropa dan Amerika Serikat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Voice of Baceprot bermain di negara-negara Eropa seperti Prancis dan Belanda. Agustus lalu, band ini melakukan tur pertamanya di Amerika Serikat, tampil di sembilan kota. Di Oakland, California, para penonton meneriakkan “Allahuakbar”, kalimat dalam Islam yang berarti “Tuhan Maha Besar,” kepada mereka.
Ketiga anggota band yang dikenal dengan akronim VoB ini adalah Muslim yang taat. Masa kecil mereka dihabiskan dengan membaca kitab suci Alquran. Dengan lagu-lagu yang mematahkan stereotip gender, agama, dan kelas, mereka kini menjadi teladan bagi banyak perempuan muda di Indonesia. Meski begitu, band ini masih sering menghadapi kritikan.
New York Times menyebut, Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, bukanlah negara teokratis dan selalu menjunjung tinggi identitas sekulernya, namun dalam beberapa tahun terakhir, sebagian negara kepulauan ini telah mengadopsi interpretasi Islam yang lebih konservatif – yang tidak menyetujui perempuan muda berhijab bermain musik heavy metal.
VoB meluncurkan album debut mereka bertajuk Retas pada 13 Juli 2023. Album ini berisi lagu yang mewujudkan tekad mereka dalam mengukir jalan sebagai band, musisi, dan sebagai perempuan mandiri.
Marsya dkk mengatakan, mereka ingin terus memfokuskan lagu mereka berikutnya pada pemberdayaan perempuan dan lingkungan.
The post Voice of Baceprot Bakal Tampil di Glastonbury, Sepanggung dengan Coldplay dan Dua Lipa first appeared on Billboard Indonesia.
]]>The post Voice of Baceprot Dapat Sorotan Media Asing first appeared on Billboard Indonesia.
]]>Voice of Baceprot jadi sorotan media Amerika Serikat, New York Times, belum lama ini. Trio hijaber metal asal Garut, Jawa Barat, Indonesia ini digawangi Marsya (drum), Euis Siti Aisyah alias Sitti (vokal, gitar), dan Widi Rahmawati (bass).
Dalam artikelnya yang berjudul, From a Heavy Metal Band in Hijabs, a Message of Girl Power, New York Times menceritakan perjalanan Voice Of Baceprot. Dari band cover daerah yang memainkan System of a Down sampai akhirnya jadi band yang menggelar tur di Eropa dan Amerika Serikat.
New York Times juga menulis, Voice of Baceprot mungkin satu-satunya band metal yang para personelnya mengenakan hijab. Tapi, khasanah musik metal di Indonesia memiliki sejarah yang cukup panjang. Media yang berbasis Amerika itu menyebut Hammersonic sebagai festival musik metal terbesar di Asia Tenggara dan Presiden Jokowi sebagai penyuka Metallica dan Megadeth.
Ketiga anggota Voice of Baceprot adalah Muslim yang taat. Masa kecil mereka dihabiskan dengan membaca kitab suci Alquran. Dengan lagu-lagu yang mematahkan stereotip gender, agama, dan kelas, mereka kini menjadi teladan bagi banyak perempuan muda di Indonesia. Meski begitu, band ini masih sering menghadapi kritikan.
New York Times menyebut, Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, bukanlah negara teokratis dan selalu menjunjung tinggi identitas sekulernya, namun dalam beberapa tahun terakhir, sebagian negara kepulauan ini telah mengadopsi interpretasi Islam yang lebih konservatif – yang tidak menyetujui perempuan muda berhijab bermain musik heavy metal.
Dalam artikel tersebut, New York Times menyertakan kutipan wawancara mereka dengan Wendi Putranto, manajer Seringai, salah satu band heavy metal terbesar di Indonesia. Wendi mengaku “terpesona” dengan Voice of Baceprot.
“Berani sekali mereka memainkan musik seperti ini,” kata Wendi. “Saya pikir itu yang paling penting: Mereka bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa, ya, kami adalah perempuan, ya, kami mengenakan hijab, dan ya, kami adalah Muslim yang memainkan musik heavy metal. Lalu?”
Pada awalnya, ketiga personel band yang dikenal dengan akronim VoB disebut dengan segala macam kata-kata kotor. Band ini menyinggung, banyak pria Muslim yang meyakini bahwa perempuan berhijab harus patuh, tidak boleh headbang. Suatu hari pada 2015, ada yang melempari Marsya dengan batu. Terlampir di sana sebuah catatan berisi sumpah serapah.
VoB juga mengalami masalah di sekolah, karena mereka dianggap “musuh masyarakat,” kata Sitti, 23 tahun. Kepala sekolah mereka mengatakan, Marsya mengenang, “Musikmu haram”, atau dilarang, dan bahwa mereka “akan masuk neraka”. Mereka putus sekolah, namun akhirnya lulus dari sekolah lain.
Single pertama VoB, “God, Allow Me (Please) to Play Music”, dirilis pada 2021. Band ini mendapat banyak pengikut di dalam negeri karena lagu-lagunya yang berfokus pada tema-tema seperti pemberdayaan perempuan, pasifisme, dan pelestarian lingkungan.
Dalam beberapa tahun terakhir, VoB bermain di negara-negara Eropa seperti Prancis dan Belanda. Agustus lalu, band ini melakukan tur pertamanya di Amerika Serikat, tampil di sembilan kota. Di Oakland, California, para penonton meneriakkan “Allahuakbar”, kalimat Arab yang berarti “Tuhan Maha Besar,” kepada mereka.
Selama tur tersebut, perusahaan manajemen mereka menyarankan ketiga personel VoB untuk tidak pergi keluar tanpa penjagaan. “Mereka takut ada yang menembak kami,” kata Widi, 22 tahun.
VoB mengatakan pertanyaan yang sering diajukan tentang hijab membuat mereka bingung. “Banyak jurnalis yang lebih banyak bertanya tentang hijab daripada musik kami, seperti: ‘Siapa yang memaksamu berhijab?’” kata Marsya. “Aneh sekali.”
“Kami memberi tahu mereka bahwa kami memakai hijab karena kami ingin,” tambahnya. “Dan awalnya ya, orang tua kami menyuruh kami untuk mencoba memakai hijab, tapi setelah kami dewasa, kami bisa memilih apa yang kami inginkan.”
Mereka mengaku sudah mengenakan hijab sejak sekolah dasar. “Tapi kami memakai rok mini – yang atas adalah versi Arab, yang bawah adalah versi Jepang!” kata Marsya sambil tertawa.
VoB meluncurkan album debut mereka bertajuk Retas pada 13 Juli 2023. Album ini berisi lagu yang mewujudkan tekad mereka dalam mengukir jalan sebagai band, musisi, dan sebagai perempuan mandiri.
Retas berisikan sembilan lagu VoB, di antaranya “What’s The Holy (Nobel) Today?”, “Age Oriented”, “PMS”, “The Enemy of Earth Is You”, “Kawani”, [NOT] PUBLIC PROPERTY”, dan “School Revolution”. Tak ketinggalan pula lagu “God, Allow Me (Please) to Play Music” dan “God, Allow Me (Please) to Play Music Live at HITC Jakarta 2022”.
VoB mengatakan, mereka ingin terus memfokuskan lagu mereka berikutnya pada pemberdayaan perempuan dan lingkungan. “Kami khawatir dengan masa depan kami – apakah kami masih bisa melihat hutan 10 tahun dari sekarang?” Marsya bertanya.
Banyak anak perempuan di desa mereka yang dipaksa untuk menikah pada usia yang sangat muda, bahkan ada yang berusia 12 tahun. “Kami menyadari bahwa sekarang merupakan suatu kehormatan bagi kami untuk didengarkan oleh banyak orang,” tambahnya. “Itu adalah hal yang tidak dimiliki semua gadis di desa kami.”
The post Voice of Baceprot Dapat Sorotan Media Asing first appeared on Billboard Indonesia.
]]>