Setelah sukses memeriahkan festival South by Southwest (SXSW) di Austin, Texas pada bulan Maret lalu, yang diikuti tur Amerika dan berhasil mengantarkan mereka menjadi band Indonesia pertama yang tampil di KEXP, LAIR dan Monica Hapsari kembali tancap gas menggelar tur di benua Eropa untuk mempromosikan album terbaru mereka yang bertajuk Ngélar.
Tur benua Eropa ini akan dilaksanakan selama satu bulan penuh selama Agustus dengan total 15 panggung yang tersebar di 7 negara Eropa, yaitu Belgia, Inggris, Swiss, Prancis, Belanda, Luksemburg, dan Jerman.
LAIR dijadwalkan akan terbang terlebih dahulu menuju Belgia untuk memulai titik pertamanya di Micro Festival, dilanjut beberapa show di Inggris dan Swiss tanpa Monica Hapsari. Monica Hapsari dikabarkan akan menyusul dan bergabung bersama LAIR pada tanggal 11 Agustus di Prancis hingga titik tur terakhir.
Segala persiapan tentunya sudah dipersiapkan dengan matang. “Bulan Juli kami puasa manggung. Hanya latihan santai di studio. Kami disibukkan oleh ngurus visa, ngecek alat-alat manggung, nyiapin Terracotta Triennale (pameran 3 tahunan) dan Festival Rampak Genteng. Sisanya kami jaga fisik haha,” ucap LAIR dalam keterangan pers yang diterima Billboard Indonesia.
Terbentuk di Jatiwangi, Jawa Barat pada tahun 2018, LAIR (yang diucapkan dan memiliki arti “lahir”) beranggotakan Karyssa Matindas (vokal), Tedi Nurmanto (vokal, gitar), Andzar Agung Fauzan (vokal, bas), Tamyiz Noor (vokal, perkusi), Kiki Permana (perkusi), dan Pipin Muhammad Kaspin (vokal, gitar). Keenamnya merupakan para pelaku kreatif dalam wadah Jatiwangi Art Factory (JAF).
Mereka mendeskripsikan musik mereka sebagai Panturan-soul/funk yang banyak terinspirasi dari Panturan Tarling, sebuah aksi musik akar rumput yang populer di masyarakat pesisir utara Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Yang makin membuat musik mereka unik adalah pemakaian alat musik yang terbuat dari tanah liat. Ciri khas ini kian terasa di Ngélar, album penuh kedua mereka yang diproduseri oleh Go Kurosawa dari band psikedelik Jepang, Kikagaku Moyo, dan turut ditulis bersama Monica Hapsari.
Dalam album berisi 10 lagu itu, mereka banyak berbicara tentang “tanah” yang berkaitan erat dengan sejarah Jatiwangi sebagai penghasil produk tanah liat dan terakota terbesar di Indonesia.
Tur ke luar negeri bukan hal asing bagi LAIR. Pada tahun 2022, mereka juga pernah menggelar tur bertema “1000 km++” di tiga benua yang menyambangi Kanada, Norwegia, Denmark, Swiss, Ceko, Jerman, Thailand dan Filipina.
Berikut adalah jadwal tur Eropa LAIR dan Monica Hapsari tahun ini:
4/8 Liege, BE – Micro Festival
5/8 London, UK – Shacklewell Arms
6/8 Manchester, UK – Yes Basement
9/8 Yverdon-les-Bains, CH – Le Castrum Festival
11/8 Laval, FR – Guinguette le 11-22*
13/8 Rotterdam, NL – V11*
14/8 Luxembourg, LU – Rotondes*
15/8 Den Haag, NL – Paard*
16/8 Cologne, DE – KulturBunker*
17/8 Munich, DE – Import Export*
18/8 Offenbach, DE – Hafen2*
20/8 Nuremberg, DE – Kantine*
22/8 Kassel, DE – Boreal*
23/8 Eindhoven, NL – Muziekgebouw*
24/8 Amsterdam, NL – Paradiso*
* diikuti oleh Monica Hapsari