.Feast Menyorot Sisi Kelembutan Mereka dalam Single “Nina”

Bisa dibilang, nuansa lembut dari lagu “Nina” pasti akan mengejutkan pendengar lama .Feast yang sudah terbiasa dengan tembang-tembang agresif mereka macam “Fastest Man Alive” dan “Camkan”.
.Feast
.Feast
Sun Eater

.Feast menghadirkan image baru dalam single teranyar mereka, “Nina”. Dari yang sebelumnya identik dengan lagu-lagu bermusik keras, kini mereka agak menurunkan nuansa kebisingan dan menonjolkan kelembutan dalam lagu terbarunya itu.

“Nina” masuk ke dalam album ketiga mereka yang bakal dirilis Agustus mendatang bertajuk Membangun & Menghancurkan. Untuk single ini, .Feast mendapuk Vega Antares sebagai produsernya.

Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, lagu ini sendiri punya makna personal bagi sang gitaris, Adnan Satyanugraha. Pemilihan judul lagunya, diambil dari nama sang putri.

Bukan hanya itu, secara konseptual lagu ini memang sengaja diciptakan sebagai persembahan dari Adnan untuk Nina. 

Berhubung tema Membangun & Menghancurkan secara keseluruhan membahas hal-hal yang mengubah dan menjungkirbalikkan kehidupan Adnan, vokalis Baskara Putra, gitaris Dicky Renanda, dan bassis Fadli Fikriawan selama beberapa tahun terakhir, maka .Feast merasa butuh menulis lagu yang terinspirasi oleh pergeseran besar terhadap trayektori kehidupan yang ditimbulkan oleh pernikahan dan menjadi orang tua.

Dengan iringan musik yang lebih lembut dan pas ketimbang karya-karya .Feast yang paling terkenal – termasuk “Konsekuens” dan “Politrik” yang sudah dirilis duluan dari album Membangun & Menghancurkan – lirik ciptaan Baskara dan Adnan untuk “Nina” berisi pesan untuk sang anak dari sudut pandang orang tua yang berusaha memberikan yang terbaik di tengah banyaknya cobaan hidup.

.Feast
.Feast – “Nina”
Sun Eater

Hal itu tertuang dalam beberapa penggalan lirik, misalnya, “Maaf atas perjalanan yang tak sempurna/Namun percayalah untukmu kujual dunia.” 

Atau pada potongan pada bait lainnya yang berbunyi, “Saat dewasa kau kan mengerti karena kelak kau kan tersakiti.

Turut berkontribusi ke rekamannya – di samping Rama Harto sebagai penata suara dan Dimas Pradipta sebagai penyelaras akhir – adalah Dias Widjajanto yang mengisi drum serta Dennis Ferdinand sebagai pengarah vokal. 

Selain itu, suasana kekeluargaan pada “Nina” semakin terasa berkat kehadiran teman-teman .Feast dari Sun Eater – Rifanda Putri, Raffi Zahrandika, Dieke Yunas, dan Hanief Bagus Pratama – yang menyediakan vokal latar dan koor.

Bisa dibilang, nuansa lembut dari lagu “Nina” pasti akan mengejutkan pendengar lama .Feast yang sudah terbiasa dengan tembang-tembang agresif mereka macam “Fastest Man Alive” dan “Camkan”.

Kendati demikian, “Nina” dianggap sebagai sebuah proses pendewasaan bagi .Feast sendiri. Menurut mereka, sudah saatnya bagi pendengar mereka untuk ikut dewasa bersama – dan mungkin juga sekalian melahirkan generasi penggemar yang baru.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR