.Feast Mengungkap Sebuah Pengakuan Dosa di Lagu “Politrik”

Single tersebut merupakan peluru kedua dari album terbaru mereka, Membangun & Menghancurkan.
Feast
.Feast
Sun Eater

.Feast melanjutkan perjalanan menuju perilisan album Membangun & Menghancurkan dengan melepas single “Politrik” pada hari ini, Jumat, 7 Juni 2024.

Masih senada dengan rilisan-rilisan mereka terdahulu, “Politrik” kental dengan isu sosio-politik yang terjadi di sekitar. Lagu ini menjadi single kedua setelah “Konsekuens” yang dilepas pada Mei 2024 lalu.

Baskara Putra (vokal), Adnan Satyanugraha (gitar), Dicky Renanda (gitar) dan Fadli Fikriawan (bas) menganggap, bahwa lagu ini merupakan sebuah pengakuan dosa.

Dengan tempo kencang dan chorus teriakan yang menempel di kuping, mereka mengutarakan kekhawatiran berbagai isu tersebut di atas, yang telah diangkat selama satu dekade terakhir.

Misalnya pada dua album (Multiverses di tahun 2017 dan Abdi Lara Insani di 2022) serta dua album mini (Beberapa Orang Memaafkan dari 2018 dan Uang Muka dari 2020) berasal dari kejujuran hati atau motif terselubung.

Lagu yang punya kesan agresif dan anthemic ini didukung dengan lirik satire penuh makna yang ditulis oleh sang vokalis, Baskara. 

Misalnya pada penggalan lirik yang berbunyi, “Aku pernah di situ, kawan/Muak hanya dianggap jualan/Menjalankannya jadi beban/Sulit imbangi perkataan”.

Rupanya, hal itu berangkat dari sebuah pertanyaan, apakah .Feast benar-benar masih ingin mengangkat isu-isu itu dalam musik mereka atau apakah ini sekadar taktik jualan? 

Kendati demikian, dipilihnya “Politrik” sebagai peluru berikutnya dari album Membangun & Menghancurkan ialah lantaran lagu ini dianggap cukup berbeda secara sonik dari karya-karya .Feast sebelumnya.

Namun, tetap mempertahankan ciri khas mereka serta memungkinkan untuk bereksplorasi lebih jauh di albumnya. 

Artwork single “Politrik”
Sun Eater

Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, di single ini .Feast kembali memercayai Pandu Fathoni (gitaris Morfem) sebagai produser yang sebelumnya juga memegang peran yang sama untuk lagu “Konsekuens”.

Walau respons terhadap “Konsekuens” sejauh ini positif dan sesuai harapan bagi .Feast, mereka tidak terlena dalam kepuasan karena masih terus merampungkan album Membangun & Menghancurkan sambil menjalankan jadwal panggung yang padat.

“Konsekuens” sudah mengukuhkan tempatnya di repertoar .Feast di samping lagu-lagu klasik mereka seperti “Sectumsempra”, “Peradaban”, dan “Tarian Penghancur Raya”. 

Di samping Pandu, rekaman ini juga menampilkan drum oleh Dias Widjajanto, penataan suara oleh Arief Rinaldi serta penyelarasan akhir oleh Dimas Pradipta. 

Video musik untuk “Politrik” yang diproduseri oleh Fluxcup juga akan segera tayang di kanal resmi YouTube milik .Feast.

Tampaknya, Membangun & Menghancurkan yang bakal diedarkan pada Agustus mendatang akan menjadi album paling personal dari .Feast kalau dilihat dari single terbaru mereka, “Politrik”. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR