Untuk mengetahui lebih dalam tentang Bernadya, dan bagaimana sang musisi melakukan proses kreatif pada setiap karya yang ia lahirkan, simak wawancaranya dengan Billboard Indonesia di bawah ini!
Adakah formulasi khusus atau khas dari seorang Bernadya dalam menulis lagu?
Jadi proses kreatif tiap lagu beda-beda ya, tapi mungkin lirik yang khas itu, lebih ke lirik yang sebenarnya kita gunain sehari-hari, tapi jarang ada di dalam sebuah lagu kali ya. Aku mencoba sebisa mungkin, lagu itu seperti aku bercerita.
Kondisi seperti apa yang memungkinkan kamu dapat menulis lagu dengan baik?
Kalau aku harus tenang. Jadi saat aku lagi sedih, lagi marah, lagi kacau itu aku cenderung nggak bisa berpikir jernih jadi aku nggak bisa apa ya, aku sendiri nggak ngerti apa yang aku rasakan. Jadi aku butuh menenangkan diri, meditasi, untuk akhirnya aku ‘oh waktu itu aku ngerasain ini ini ini’ baru bisa aku luapkan dalam sebuah lagu. Ada prosesnya, butuh waktu untuk penerjemahan emosi.
Pengaruh penulisan lirik dalam lagu-lagumu didapat dari mana?
Menurut aku paling besar yang mempengaruhi cara penulisan laguku adalah lagu-lagu yang aku dengar. Aku suka dengar lagu-lagu yang lebih fokus di lirik daripada musik.
Kalau inspirasi mendapatkan kosakata untuk menulis lagu, cenderung dari film atau membaca buku?
Aku lebih gampang membaca. Karena jujur aja banyak sekali bahasa yang baru terpikirkan waktu aku baca-baca buku kayak puisi atau cerpen. Menurut aku, membaca buku sangat membantu menambah perbendaharaan kata-kata sih, jadi secara penulisan lebih terbantu dengan membaca buku. Tapi kalau nonton film, itu lebih membantu dari segi ide cerita.
