Misi Terbaru Maren Morris: “Biarkan Musik Berbicara”

Peraih gelar Visionary di Billboard Women in Music 2024 ini menjalani babak kreatif baru dan siap untuk perubahan besar.
Styling oleh Dani Michelle, dress David Koma. Rambut oleh Laura Polko dari PRTNRS. Makeup oleh Diane Buzzetta dari Blended Strategy. Manicure oleh Queenie Nguyen dari Nailing Hollywood. Desain set oleh Eamonn McGlynn.

Baru-baru ini Anda memberi bocoran soal musik baru Anda melalui Instagram, menulis bahwa Anda “barfing up your heart.”

Ya. Itu judul album baru saya: Heart Barf. 

Jika bukan itu, frase apa yang mendefinisikan tahun 2023 bagi Anda? 

Sepertinya akan terdengar klise, tapi bagi saya (tahun 2023) adalah tentang melepaskan atau perubahan. Saya merasa, saya seperti berada di ambang perubahan besar, besar sekali, dan tentu saja musik sangat mencerminkan hal itu. Pada tahun 2024 meskipun belum menyelesaikan album, tapi setiap minggunya semakin terlihat jelas akan seperti apa secara tema dan suara. Saya tidak berpikir berlebihan. Saya tidak mencoba mikromanajemen seperti biasanya.

Bagaimana The Bridge mencerminkan perubahan itu? 

Itu adalah karya yang paling saya banggakan sebagai penulis, karena sangat menggambarkan pribadi saya sendiri dalam beberapa tahun ke belakang.  Saya tidak tahu apakah saya pernah serapuh seperti dalam album ini sebelumnya. Tidak nyaman sebenarnya untuk menulis atau bahkan merilisnya menjadi sebuah karya kreatif. Namun, semuanya saya anggap sebagai sebuah “lampu hijau” untuk menuju perjalanan saya berikutnya.

Anda bekerja dengan Jack Antonoff di “Get the Hell Out of Here”. Bagaimana Anda berdua bisa bertemu?

Kami bertemu setahun atau dua tahun lalu, kami saling mengagumi karya satu sama lain dan tentu saja kalau dari sisi saya, karya produksinya untuk semua artis favorit saya. Kami telah banyak menulis di tahun ini.

Mengingat karyanya dengan The Chicks dan Taylor Swift—musisi perempuan yang memiliki pengalaman serupa dalam musik country—apa kesamaan yang muncul? 

Saya pikir dari segala latar belakang yang dilalui para perempuan tersebut sebelum saya adalah … dia adalah orang yang tepat untuk bisa dipercaya dengan lagu semacam itu. Kemudian untuk “The Tree” bersama Greg Kurstin, yang telah bekerja sama dengan saya di dua rekaman terakhir, kami sudah sangat akrab. Saya sangat mencintai mereka. Saya merasa resume musik mereka berdua sangat luas, dan saya pun cukup fleksibel dengan aliran musik di lagu-lagu saya sendiri, namun ketika kita memilih seorang produser, pastinya berharap bahwa mereka akan memberi pengaruh baik dan tidak terbatasi dengan perbedaan genre.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR