Industri Lagu Anak Indonesia, Apa Kabarnya Kini?

Menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh tanggal 23 Juli mendatang, mari menengok kembali jalan panjang industri lagu anak Tanah Air dan upaya untuk membangkitkannya kembali.
Lagu anak
Salah satu inisiatif lahir dari RAN yang akan merilis album ramah anak sebagai upaya mempopulerkan kembali lagu anak untuk generasi sekarang.

Bagi generasi yang lahir dan beranjak besar di dekade ‘90-an, lagu-lagu anak menjadi salah satu bagian yang tentu tak terlupakan. Dekade ini melahirkan banyak sekali sosok penyanyi cilik seperti Joshua Suherman, Sherina, Tasya, Trio Kwek Kwek, dan masih banyak lagi yang menghiasi layar kaca dengan lagu-lagu anak yang mudah dinyanyikan dan masih menempel di benak sebagai memori kolektif masa kecil.

Bila ditarik lebih ke belakang, lagu dan penyanyi anak telah menjadi bagian dari industri musik Indonesia sejak dahulu dengan tema lirik yang mengikuti perkembangan zaman dan kondisi sosial. Lagu-lagu anak dari tahun 1950-an umumnya diciptakan oleh kalangan pendidik taman kanak-kanak seperti Pak Kasur, Ibu Sud, dan Pak Dal dengan tema seputar lingkungan, transportasi (delman hingga kereta api), dan nasionalisme yang dipopulerkan lewat siaran Radio Republik Indonesia. 

Seiring perkembangan industri rekaman dan hiburan dalam format kaset yang semakin terjangkau semua kalangan, lagu anak pun tak luput dari komersialisasi dan lahirlah bintang-bintang cilik seperti Chica Koeswoyo, Adi Bing Slamet, Ira Maya Sopha, dan masih banyak lagi yang sering tampil di TVRI dan menjadi fenomena kultur pop tersendiri. 

Penyanyi dan lagu anak mencapai puncaknya di dekade ‘90-an tadi dengan ratusan bahkan ribuan lagu anak yang dipopulerkan berbagai kanal TV swasta yang membuat program lagu-lagu anak. Namun, menjelang 2000-an, lagu anak terasa meredup dan tak pernah se-booming dekade-dekade sebelumnya. Saat ini, kita mungkin kesulitan bila harus menjawab pertanyaan seperti “Apa lagu anak Indonesia terbaru?” atau “Siapa penyanyi anak yang saat ini populer?”

Padahal, sebenarnya kita bukan kekurangan lagu anak, tetapi kehilangan momentum dalam merayakan lagu anak sebagai bagian dari keseharian. Menurut catatan Anugerah Musik Indonesia (AMI), dalam dua tahun terakhir jumlah lagu anak yang didaftarkan untuk AMI Awards mencapai 184 lagu (tahun 2023), dan 168 lagu (tahun 2024). Angka ini tak bisa dibilang sedikit, tetapi ke mana lagu-lagu itu bermuara?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR