SM Entertainment Melaporkan Hasil Keuangan Kuartal 2 yang Ditopang oleh Profit Konser

SM Entertainment mencatat profit sebesar $185 juta pada Q2 tahun ini yang didorong oleh peningkatan penjualan dari album dan konser.
SM Entertainment
Logo SM Entertainment
SM Entertainment

Dalam laporan keuangan yang dirilis pada hari Rabu, 7 Agustus 2024 lalu, SM Entertainment yang menaungi berbagai grup K-pop terkenal seperti NCT 127, EXO, Riize, dan aespa melaporkan peningkatan pendapatan sebesar 5,9% YoY pada kuartal kedua, menjadi KRW 253,9 miliar (USD $185,12 juta pada nilai tukar rata-rata untuk kuartal tersebut).

Namun, laba operasional perusahaan turun sebesar 30,7% YoY menjadi KRW 24,7 miliar ($18,0 juta), sementara laba bersih turun sebesar 70,3% YoY menjadi KRW 8,4 miliar ($6,12 juta).

“Laba operasional terkonsolidasi menurun karena peningkatan jumlah konten yang diproduksi dan defisit di beberapa anak perusahaan,” ungkap Chief Financial Officer Jang Jeong-min seperti yang dilansir dari Music Business Worldwide.

Jika defisit dari anak perusahaan dikecualikan, pendapatan inti perusahaan menunjukkan pertumbuhan penjualan yang solid, naik 25,4% YoY menjadi KRW 174,1 miliar ($126,94 juta), didorong oleh peningkatan 31,9% YoY dalam penjualan musik digital/album fisik, yang mencapai KRW 71,7 miliar ($52,28 juta), dan lonjakan 86,1% YoY dalam penjualan konser, yang mencapai KRW 37,2 miliar ($27,12 juta).

Jang mengaitkan hampir dua kali lipatnya pendapatan dari konser dengan “perluasan skala pertunjukan dan internasionalisasi pertunjukan” dibandingkan tahun sebelumnya.

“Fakta bahwa NCT Dream mengadakan total 15 pertunjukan berskala besar di Korea, Jepang, Thailand, Hong Kong, Singapura, dan negara-negara lainnya merupakan faktor utama dalam peningkatan penjualan konser,” ujar Jang.

Jang juga menyoroti jadwal musik yang padat untuk paruh kedua tahun 2024, termasuk rilis album penuh keenam NCT 127, Walk, bulan lalu dan rilis single baru dari aespa bertajuk “Hot Mess”, di Jepang.

NCT Dream
Suasana konser THE DREAM SHOW 3 : DREAM( )SCAPE in JAKARTA
Sani Febriani

Jang optimis pendapatan ini akan tetap terjaga di kuartal tiga dan empat tahun ini dengan perilisan album penuh dari NCT Dream, NCT Wish (di Jepang), TVXQ!, dan MINHO. 

Selain itu, Jang juga menyoroti tur yang sedang berlangsung dan yang akan datang oleh artis-artis SM, termasuk aespa, yang tur terbarunya dimulai pada bulan Juni dan akan mencakup 25 pertunjukan di Jepang, Singapura, Australia, Makau, dan tempat lainnya.

Sementara itu, Riize memiliki tur dengan 23 pertunjukan yang direncanakan dan akan fokus di Jepang, Indonesia, dan wilayah Tiongkok, sementara tur NCT Dream dijadwalkan mengunjungi Amerika Utara dan Selatan pada bulan Agustus, serta Eropa pada kuartal keempat, dengan 19 pertunjukan yang direncanakan.

Namun, kinerja keseluruhan SM Entertainment terhambat oleh hasil yang buruk di beberapa anak perusahaannya.

Penjualan keseluruhan di anak perusahaan utama turun 18,5% YoY menjadi KRW 112,8 miliar ($82,24 juta). Anak perusahaan tersebut mencatatkan kerugian operasional sebesar KRW 2,2 miliar ($1,60 juta), dan kerugian bersih sebesar KRW 6,5 miliar ($4,74 juta).

Penurunan tersebut didorong oleh penurunan penjualan sebesar 78,4% YoY di unit hiburan langsung Dream Maker, yang mencatat penjualan sebesar KRW 7,5 miliar, dibandingkan dengan KRW 34,8 miliar pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan lainnya yang signifikan adalah penurunan penjualan sebesar 5,3% YoY di SM C&C, sebuah agensi bakat, perusahaan produksi TV, dan perusahaan perjalanan yang merupakan sumber pendapatan terbesar di antara anak perusahaan SM.

Penjualan kuartal perusahaan sebesar KRW 27,9 miliar ($20,34 juta) lebih rendah dari angka tahun lalu karena penurunan penjualan layanan manajemen dan konten, kata SM.

“Dream Maker dan (anak) perusahaan lainnya mengalami defisit akibat internasionalisasi pertunjukan, biaya operasional baru, dan penurunan pertunjukan di AS,” kata Jang dalam panggilan pendapatan.

Yang menarik, pada kuartal kedua kemarin, regulator Korea Selatan menyetujui pengambilalihan efektif SM Entertainment oleh Kakao Corp., raksasa telekomunikasi Korea Selatan yang memiliki aplikasi pesan dominan KakaoTalk serta layanan streaming musik Melon.

Persetujuan tersebut datang beberapa bulan sebelum penangkapan dan penuntutan pendiri Kakao, Kim Beom-su, yang dituduh terlibat dalam plot untuk memanipulasi harga saham SM Entertainment pada Februari 2023, saat Kakao terlibat dalam perang penawaran melawan raksasa K-pop HYBE untuk menguasai SM.

Komisi Perdagangan Adil Korea Selatan (KFTC) memberikan persetujuan untuk pengambilalihan tersebut, dengan syarat bahwa Melon milik Kakao harus terus mendistribusikan musik dari pesaing-pesaing SM Entertainment. Mereka juga memerintahkan pembentukan badan pemantauan untuk memastikan bahwa Melon tidak terlibat dalam praktik-praktik yang bersifat anti-persaingan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR