Shaggydog dan Dagadu bersatu dalam sebuah kolaborasi istimewa bertajuk “Manunggaling Dagadu lan Shaggydog”. Dua legenda Kota Gudeg ini bekerja sama menghadirkan 11 desain eksklusif yang memadukan semangat musik Shaggydog dengan sentuhan kreatif Dagadu.
Keduanya sama-sama ikon Yogyakarta. Dagadu, adalah brand pakaian kreatif termasyhur yang berdiri sejak 1994. Sementara Shaggydog, merupakan grup musik legendaris yang antara lain memopulerkan lagu “Di Sayidan“.
Adapun makna “Manunggaling Dagadu lan Shaggydog” yang jadi tema kolaborasi tersebut melambangkan semangat persatuan dan kolaborasi di tengah gempuran perubahan zaman yang semakin cepat.
Dinukil dari keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, Senin, 13 Mei, melalui kolaborasi ini mereka ingin menunjukkan bahwa karya-karya kreatif asli Yogyakarta masih hidup dan terus berkembang serta tetap berinovasi di era modern ini.
“Kami ingin menunjukkan bahwa semangat kreatif kami tetap hidup dan terus menginspirasi dengan terus berkarya serta berinovasi,” ujar Andri Bagaskoro, Marketing & Brand Development Manager PT Aseli Dagadu Djokdja mengenai kolaborasi pihaknya dengan Shaggydog.
“Kolaborasi ini adalah bukti bahwa Dagadu dan Shaggydog masih relevan dan dapat dinikmati oleh generasi muda atau Gen-Z saat ini,” ia menambahkan.
Sebelas desain eksklusif dalam kolaborasi ini terinspirasi dari lagu-lagu Shaggydog dan semangat musik dari band yang dihuni formasi Heruwa (vokal), Richard (gitar), Raymond (gitar), Bandizt (bassis), Lilik (kibor), dan Yoyo (drum) ini. Desainnya memadukan unsur modern dan energik, dengan sentuhan khas band tersebut yang penuh semangat.
“Kami sangat senang bisa berkolaborasi dengan Dagadu,” ujar Heruwa, semangat. “Kolaborasi ini adalah cara kami untuk menunjukkan kecintaan kami pada musik dan semangat kreatif. Kami harap kolaborasi ini dapat dinikmati oleh semua orang.”
Kolaborasi “Manunggaling” bukan hanya tentang desain pakaian, tetapi juga tentang semangat dan nilai-nilai yang ingin dibagikan. Kolaborasi yang diluncurkan pada Senin, 13 Mei tersebut ingin menunjukkan bahwa musik dan fesyen dapat menjadi alat untuk menyatukan dan membangkitkan semangat berkreasi.
Sejak terbentuk pada 1997, Shaggydog kerap kali membawakan jenis musik ska dalam setiap lagu-lagunya. Hal itu dibuktikan sejak mereka merilis album pertama self-titled pada 1999. Genre serupa terus mereka eksplorasi pada album-album berikutnya, yaitu Bersama (2001), Hot Dogz (2003), Kembali Berdansa (2006), dan lain-lain.
Salah satu lagu mereka, “Second Girl” menyedot perhatian label rekaman asal Jepang untuk diikutkan ke dalam album kompilasi Asian Ska Foundation pada 2003. Ini merupakan langkah awal bagi Heruwa cs untuk dikenal di dunia musik internasional.
Tidak lama kemudian, mereka mendapat tawaran dari Festival Mundial Production untuk menggelar tur konser di berbagai kota di Belanda.