for Revenge kembali merilis single baru bertajuk “Semula”, setelah sebelumnya menelurkan karya cukup populer di tahun ini, yaitu “Sadrah” dan “Penyangkalan”.
Single anyar milik band emo ini diciptakan oleh Boniex Noer (vokal), Izha (bass), dan dan Samuel TJ (season player). Adapun, tema lagunya masih seputar tentang tahapan dalam kesedihan yang dialami manusia, seperti dua lagu mereka terdahulu.
Jika “Sadrah” berkisah tentang kekalahan cinta yang membawa tokoh utamanya ke dalam sebuah perjalanan baru dan “Penyangkalan” mewakili tahap denial, kali ini “Semula” mengusung tahapan bargaining alias berandai-andai atau tawar-menawar.
Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, Boniex mengungkap, “Single terbaru for Revenge ini bercerita tentang penyesalan kenapa patah hati itu bisa terjadi.”
“Alih-alih menerima kenyataan, si karakter membayangkan seandainya waktu bisa diputar ulang dan semua kesedihan tidak terjadi. Di lagu ini, kami mengajak pendengar untuk kembali ke titik semula,” jelasnya.
Terinspirasi dari pengalaman pribadi sang pencipta lagu, Boniex, siapapun yang pernah merasakan kesedihan karena berakhirnya sebuah hubungan bisa merasakan keterikatan dengan lagu ini lewat cerita yang diangkat.
“Di saat patah hati, kita semua pasti pernah merasakan keinginan untuk memutar ulang waktu agar bisa kembali ke awal pertemuan dan membuatnya tidak pernah terjadi, alih-alih menyembuhkan rasa sedih itu. Inilah yang menjadi kisah utama dalam “Semula” dan pasti juga pernah dialami banyak orang.”
Lebih lanjut, for Revenge mengungkap bahwa di single ketiga ini pada dasarnya tak memuat banyak perubahan daripada single-single terdahulu.
“Dari sisi kreatif, kami tentu tidak menghilangkan ciri khas karya-karya for Revenge sebelumnya. Namun, dari segi aransemen, kami mencoba menyuguhkan sound dari era musik emo di awal tahun 2000-an. Diharapkan itu bisa menjadi sesuatu yang baru dan segar saat para pendengar kami menikmati single ini.”
Boniex pun menyebutkan tiga kata yang dianggapnya paling tepat dalam mendeskripsikan vibe lagu ini.
“Emosional, karena lagu ini akan terdengar memiliki nuansa emo di tahun 2000-an. Pedih, karena mengajak pendengarnya untuk kembali ke masa lalu, di saat semuanya masih baik-baik saja. Berandai-andai, karena liriknya berisi tentang sesuatu yang tidak mungkin terjadi dan hanya perumpamaan saja.”
“Semula” sendiri dirampungkan band beranggotakan Boniex Noer (vokal), Arief Ismail (gitar), Izha Muhammad (bas), dan Archims Pribadi (drum) ini selama kurang lebih satu bulan dengan penambahan elemen-elemen elektronik untuk menguatkan vibe lagu ini sesuai dengan yang mereka inginkan.
“Kalau untuk tantangannya, mungkin lebih ke riset cukup mendalam yang kami lakukan untuk memahami dan menuangkan fase “bargaining” di teori “tahap kesedihan” ke dalam sebuah lagu.”
for Revenge berharap bahwa “Semula” akan mendapat sambutan positif, seperti dua single sebelumnya.
“Semoga lagu terbaru ini dapat diapresiasi dengan baik oleh mereka yang mendengarkan dan para pendengar kami bisa mengikuti perjalanan menuju album kelima, Perayaan Patah Hati Babak 2. Selanjutnya, jika tidak ada halangan, kami akan mengadakan tur dan konser tunggal untuk memperkenalkan album tersebut secara langsung kepada penikmat musik kami.”
Single ketiga for Revenge, “Semula”, bisa didengar di platform musik digital mulai 10 Oktober 2024.