Masih menyoal relasi antara manusia dan alam selayaknya concern mereka beberapa tahun belakangan, Voice of Baceprot (VoB) melahirkan single baru yang cukup menyentuh dalam tajuk “Mighty Island”.
Band metal asal Garut, Jawa Barat ini mencoba menelisik bagaimana aktivitas manusia ternyata telah menjadi faktor dominan dalam kerusakan lingkungan.
Firda “Marsya” Kurnia (gitar & vokal), Widi Rahmawati (bass), Euis Sitti Aisah (drum) mencoba menyorot kenyataan pahit tersebut, yang menjadi kabar menyakitkan dan telah membenamkan pikiran mereka.
Berangkat dari hal tersebut, kegelisahan itu kembali bermuara menjadi sebuah lagu bertajuk “Mighty Island”. Single dengan judul yang terasa hening namun bermuatan satir.
Secara gamblang, “Mighty Island” dibuat oleh Voice of Baceprot untuk menggambarkan kehancuran alam yang disebabkan oleh tindakan-tindakan manusia, seperti pemusnahan hutan dan lahan hijau, pencemaran laut, perburuan liar, dan perilaku-perilaku ugal-ugalan manusia yang menjadi penyokong mutlak krisis iklim.
Dalam lagu ini, raungan distorsinya terdengar mengalun, menjadi penghantar lirik yang menunjuk manusia sebagai perusak telak ekosistem yang pernah megah dan kaya sebagai penopang kehidupan. Pada bagian lirik yang mengadopsi pepatah berbahasa Sunda, tersirat amarah dan ketakutan akan kehancuran masa depan.
Di sekitar menjelang outro, pendengar disajikan lirik berbahasa Sunda, sebuah petuah berbahasa ibu yang sengaja dimasukan oleh penulis lirik, Marsya, untuk menghardik ingatan bahwa manusia sebenarnya pernah memuliakan alam, pernah mesra merawat bumi.
Menurut penuturan para personel di keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, penekanan kata ‘Island‘ dalam judul lagu tersebut dimaksudkan sebagai simbol penghantar rasa getir, bahwa bumi yang dahulu indah, kokoh, dan menjadi sumber beragam kehidupan, kini kian terkikis habis-habisan oleh syahwat keserakahan penguasa, dan ketidakpedulian masyarakat pada eksploitasi barbar berdalih ekonomi, serta ketamak-rakusan pengusaha-pengusaha lalim yang memiliki kekuasaan super untuk mengacak-acak regulasi lingkungan.
Sambil menunggu perilisan resmi materi audio yang bakal dirilis dalam beberapa waktu ke depan, sebagai pemanasan VoB menghadirkan video lirik yang sudah bisa disimak di kanal YouTube Voice of Baceprot.
Perilisan video lirik tersebut merupakan suatu upaya dari VOB agar pesan dan suaranya bisa menjangkau audiens yang lebih luas.
“Hal tersebut kami lakukan sebagai salah satu upaya untuk menggaungkan suara risau itu secara lebih luas. Kami juga menganggap langkah itu sebagai upaya untuk mendapatkan kembali rumah ramah tempat bersemayamnya karya-karya kami,” ungkap Marsya.
“Kami teramat sadar bahwa menumbuhkan kesadaran (seperti yang telah banyak diupayakan orang-orang) tentang perlunya aksi nyata untuk menjaga keberadaan alam yang sehat adalah proses yang panjang, rumit dan berliku. Namun, di tengah kecemasan yang kian akut itu, kami mencoba berupaya untuk memelihara kepercayaan. Bahwa mungkin saja lagu ini bisa juga menjadi penyeru serta mampu turut mengajak siapapun untuk tak lantas hanya berhenti setelah merasa punya kesadaran, setelah merasa perlu mengaku waras. Lebih dari sekadar itu, mungkin juga lagu ini bisa ikut menjadi sulur bagi siapapun agar punya kemauan untuk bertindak menyelamatkan alam, menyelamatkan masa depan,” lanjutnya.
Begitulah akhirnya, bagi VOB lagu tunggal “Mighty Island” adalah alarm untuk menampar apatisme, untuk mengingatkan kembali bahwa kita sebagai manusia mesti bertanggung jawab untuk menjaga planet ini.