Klio Mathew Terinspirasi John Mayer dan Bruno Major dalam “Won’t Be Gone”

Kehadiran Klio Mathew beserta karakter suaranya yang khas diharapkan membawa nuansa segar di tengah kepungan musisi muda Indonesia.
Klio Mathew
Klio Mathew dikenal sebagai salah satu gitaris muda berbakat di industri musik lokal.
Dok. Klio Mathew.

Singer/songwriter Klio Mathew melepas karya tunggal perdananya yang berjudul “Won’t Be Gone” beberapa waktu lalu. Melalui lagu ini, Klio membangun mood melankolis dengan cerita tentang hubungan yang tidak semestinya dijalani.

Klio Mathew dikenal sebagai salah satu gitaris muda berbakat di industri musik lokal. Ia tercatat telah bekerja sama dengan musisi-musisi ternama seperti Arash Buana, Rendy Pandugo, dan Raissa Anggiani.

Kini, Klio mencoba untuk melangkah sendiri melalui lagu debutnya, “Won’t Be Gone”. Kehadiran Klio beserta karakter suaranya yang khas ini membawa nuansa segar di tengah kepungan musisi muda Indonesia.

“Gue berharap lagu ini bisa ngewakilin perasaan teman-teman pendengar yang sedang menghadapi masalah dalam hubungannya,” kata Klio Mathew mengenai tema lirik lagunya, dikutip dari keterangan resmi.

“Yang sedang berharap, yang sedang bertahan, yang sedang berjuang, dengan lagu ini secara tersirat menyampaikan ke pasangannya kalau ‘gue nggak akan ke mana-mana’,” Klio menambahkan.

Lebih jauh, Klio menceritakan, ide lagu ini berawal dari kisah pribadi dirinya yang kala itu sedang ada di dalam hubungan rumit.

“Gue menganalogikan kerumitan itu di verse dua –kalimat ‘and our love sounds like a tune that plays on the 31st of June‘. Yang artinya hubungan itu terdengar manis tapi sebetulnya nggak. Karena Juni hanya punya 30 hari, bukan 31. Jadi enggak nyata. Tapi di chorus, diakhiri dengan kata ‘Won’t be gone‘ yang berarti gue masih memperjuangkan hubungan itu,” ia menuturkan kepada Billboard Indonesia.

Klio Mathew tercatat telah bekerja sama dengan musisi-musisi ternama seperti Arash Buana, Rendy Pandugo, dan Raissa Anggiani.
Dok. Klio Mathew.

Bicara soal aransemen, bukan tanpa alasan jika “Won’t Be Gone” dikemas dalam balutan musik blues. Pasalnya, lagu ini ditulis lima tahun yang lalu ketika Klio banyak mendengarkan karya-karya dari musisi blues.

“Secara mood, gue mengambil referensi dari John Mayer dan Bruno Major yang sekiranya bantu gue menyampaikan mood melankolis itu,” cetusnya.

“Awalnya gue dapat nada untuk chorus-nya saat sedang di studio. Nada itu nyangkut terus, jadi gue kembangkan bagannya sampai jadi satu lagu. Ternyata nada itu selaras juga dengan kisah gue jadi setelah itu dimulai penulisannya.”

Klio menyampaikan, sebelum “Won’t Be Gone” dirilis, ia punya ketakutan lagu ini akan susah diterima pendengar. Ternyata, sejauh ini, feedback-nya sangat baik dan sejak itu ia belajar untuk lebih percaya diri dalam membagikan karyanya sendiri.

“Selama proses pengerjaan seperti dipermudah, dapat dukungan dari teman-teman, keluarga dan berbagai pihak. Juga ketika dirilis ternyata atensi dari temen-temen dan follower di media sosial sangat luar biasa,” Klio tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR