Feby Putri Ceritakan Manis Pahit Perjalanan Hidup dalam Album “Hitam Putih”

Trek fokus album ini adalah “Semoga Ada Waktu Luang”, lagu yang lahir dari pengalaman kala Feby Putri diremehkan saat memulai karier sebagai musisi.
Feby Putri
Feby Putri.
Dok. Feby Putri

Solois Feby Putri melanjutkan perjalanannya di industri musik nasional dengan melepas album Hitam Putih pada 26 September 2024. Album ini bukan saja menjadi wujud eksplorasi musik terbaru Feby, melainkan juga sebagai prasasti atas apa yang dia rasakan sebagai perantau dengan segala manis dan pahitnya.

“Kalau di album Riuh aku menceritakan tentang aku yang berumur 18 tahun, sebagai perantau masih kebingungan, kaget gitu. Terus sekarang di album Hitam Putih sudah cukup dewasa untuk memahami diri sendiri dan cara dunia bekerja,” kata Feby Putri dalam acara hearing session album Hitam Putih di Little League, Jakarta Selatan, Senin, 23 September yang dihadiri Billboard Indonesia.

Feby Putri memutuskan hijrah dari Makassar ke Jakarta untuk berkarier di industri musik. Seiring berjalannya waktu, dia menapaki mimpi-mimpi yang jadi nyata. Tetapi, ada konsekuensi besar yang harus ditelan Feby. Jauh dari keluarga dan bahkan tidak berada di sisi sang ibu saat ajal menjemput. 

Peristiwa ini membuat Feby semakin dalam menggali perasaan-perasaan. Tentang kehilangan, duka, jarak, waktu, keikhlasan dan segala yang menguras hatinya. Proses ini menjadi corak tegas dalam album Hitam Putih.

“Di tahun 2023 pas aku menjalani hari-hari di Depok seperti biasa, aku ditelepon bahwa ibu aku udah nggak ada. Aku cuma bisa menyalahkan diri, menyesal karena merantau. Jadi aku tidak bisa langsung ada di sana untuk melihat ibuku. Aku mendengar kabar duka pada sore hari, aku harus beli tiket pesawat yang mana paling dekat adalah jam 10 malam. Aku merasa saat itu waktu berjalan lama sekali. Di perjalanan pulang menuju Makassar itu aku benar-benar cuma duduk, diam, melamun,” Feby mengenang.

Feby Putri merilis album baru bertajuk “Hitam Putih”.
Dok. Feby Putri.

Rasa duka atas kepergian sang ibu diabadikan Feby lewat lagu “Daya Diri”. Feby juga memasukkan secuplik rekaman nasihat ibunya dalam lagu “Suara Ibu”. Rekaman itu memperdengarkan sang ibu mengatakan, “Dengar kalau orang tua kasih tahu sesuatu, Nak. Baik itu kalau masih ada orang tua kita untuk menasehati nanti, kalau orang tua sudah tidak ada.” Rekaman ini diambil dari video yang secara tidak sengaja ditemukan Feby di laptopnya, setelah sang ibu berpulang.

Trek fokus album ini adalah “Semoga Ada Waktu Luang”, sebuah lagu yang lahir dari pengalaman kala Feby diremehkan saat memulai karier sebagai musisi. Tak diduga, mereka yang meremehkan justru menghubungi Feby beberapa tahun kemudian untuk berterimakasih atas karya musiknya.

Album Hitam Putih ditutup dengan trek “Perasa yang Baru Tumbuh” tentang keikhlasan menjalani hidup setelah semua yang terjadi. Feby sendiri memilih judul Hitam Putih sebagai perumpamaan akan duka dan keikhlasan, sebuah terang-gelap perjalanan hidup yang membawa banyak pelajaran dalam mengenal diri sendiri.

Hitam Putih itu karena ada lagu-lagu yang aku deskripsikan warna ‘hitam’, ada lagu-lagu yang aku deskripsikan warna ‘putih’. Kalau ‘hitam’ aku menginterpretasikan itu warna kesedihanku, kesedihanku akan masalah-masalah hidupku dan kesedihan karena duka yang pernah ada di tahun 2023. Jadi, album Hitam Putih ini bisa dibilang semuanya itu tentang kehidupanku tahun 2023-2024. Kalau ‘putih’ aku menginterpretasikan itu warna lega, merdeka, dan ikhlas,” ungkap Feby.

Album Hitam Putih melibatkan cukup banyak produser dari latar belakang musik yang berbeda-beda. Mereka adalah Lafa Pratomo, Enrico Octaviano, Vega Antares, Iga Massardi, Adam Febrian, Eky Rizkani, dan Eunike Tanzil. Hal ini dilakukan Feby sebagai bentuk eksplorasi musikal. Hasilnya, album ini memiliki spektrum musik yang luas tanpa melepas karakteristik Feby sebagai penyanyi dan penulis lagu.

“Di album kedua aku sangat ingin mengeksplorasi musik aku, nggak pada genre yang sama dengan album sebelumnya. Mungkin terlalu dini untuk eksplorasi, tetapi aku justru ingin memperkaya genre musik aku.”

Hitam Putih terdiri dari 11 trek. Urutan lagu dalam album disusun dengan dramaturgi perjalanan Feby, sehingga bila didengarkan secara berurutan menghadirkan sebuah kisah yang utuh. Album ini dapat didengar di berbagai platform streaming musik mulai 26 September 2024.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR