Arash Buana Ungkap Sisi Psikologis dalam Album Baru “life update”

Dalam menggarap album “life update”, Arash Buana turut melibatkan musisi-musisi seperti Farrel Cahyono, Petra Sihombing, Rendy Pandugo, dan Will Mara.
Arash Buana
Arash Buana
Dok. Arash Buana

Penyanyi sekaligus penulis lagu Arash Buana memulai perjalanan baru melalui album penuh keduanya berjudul life update. Berisi total 11 judul, album ini mendaulat “Hey, I’m Tired” sebagai trek fokus.

Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, Jumat, 6 September, Arash Buana mengaku pembuatan lagu “Hey, I’m Tired” cukup mengesankan. Meski sempat meninggalkan proses produksinya selama empat bulan, ia malah merasa yakin ini momen tepat untuk berbagi cerita.

“Ternyata memang salah satu trek terbaik yang pernah gue buat selama gue berkarier di musik. Lagu ini tentang cewek gue. Tapi fun fact-nya adalah gue bikin lagu ini sebelum jadian sama dia. Jadi kayak the stories inside of the song itu fiktif. Akhirnya gue pacaran sama dia dan surprisingly apa yang dituliskan di lagu terjadi di kehidupan gue sekarang,” kata Arash Buana menjelaskan tentang trek jagoan dalam album barunya.

Pengalamannya memiliki album perdana membuat Arash Buana tidak terlalu ambil pusing mengenai urutan trek dalam album kali ini. Ia menganggap karya musiknya tidak harus sempurna dengan membiarkan semua berjalan tanpa beban agar lebih mengenal diri.

One thing for sure yang gue tau adalah dari pemilihan track list-nya memang gue sebagai manusia aja. Membuat album life update ini gue anggap sebagai salah satu cara biar tau gue siapa,” Arash Buana mengungkap, menggambarkan album secara keseluruhan.

Berbicara soal aransemen album life update, Arash Buana hanya mengaplikasikan metode low frequency. Ia merasa eksplorasi bermusik yang dilakukan memang berbeda dengan yang dulu. Sekarang Arash lebih menghargai hasil karyanya sendiri dan memiliki senses of belonging terhadap apa yang dihasilkan.

Lirik lagu yang dituliskan Arash mudah dicerna dengan target pendengar semua kalangan. Sang musisi merasa, perilisan album ini momentum yang berharga dan semoga lagu-lagu di dalamnya bisa menemani segala momen kehidupan para pendengar seusianya.

“Penulisan gue kali ini sangat sentimental dan sangat mengarah ke sisi psikologis yang kuat. Banyak omongan tentang trauma, pengalaman pahit di awal karier, dan penerimaan. Selama ini gue selalu merasa gue harus melakukan apa untuk orang bukan untuk gue. For the first time in my life, setelah gue bisa berdamai dengan situasi dan gue siapa. Di album ini, gue merasa lega dan sangat bangga dengan gue sendiri bisa menuliskan lagu-lagu ini,” Arash menjelaskan.

Penggarapan album life update turut melibatkan musisi-musisi seperti Farrel Cahyono, Petra Sihombing, Rendy Pandugo, dan Will Mara. Farrel yang berkontribusi untuk menggarap enam lagu sekitar 6-7 bulan lamanya angkat bicara soal keterlibatannya di album ini. Ia mengaku Arash adalah musisi yang memahami apa yang diinginkan sehingga arah tujuannya pun selalu jelas untuk mencapai hasil yang baik.

“Secara keseluruhan ini album yang eksploratif banget. Menurut gue, sebuah breakthrough dari seorang Arash Buana. Bahkan buat gue sebagai produser. Semoga para pendengar juga puas dengan hasilnya,” ungkap Farrel.

Lantas, apa yang ingin Arash capai dengan perilisan album keduanya setelah sebelumnya mengeluarkan tiga buah single, yaitu “I Really Do Love Her <3”, “Friends”, dan “Take Me Home”?

“Aku ingin menginspirasi banyak orang,” imbuh Arash dalam acara “Hearing Session Album life update” yang digelar di SAE Institute, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat 30 September.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR