Berkolaborasi dengan Saksofonis Rafi Sudirman, Kathmandu Rilis Single “Letter”

Ini adalah pesan penuh harapan dari dua anggota Kathmandu; Basil Sini dan Marco Hafiedz untuk semua anak muda yang merasa ‘kalah’ oleh kehidupan.
Kathmandu
Kathmandu
Kathmandu

Unit pop rock asal Jakarta, Kathmandu kembali dengan single baru berjudul “Letter” yang dirilis 30 Agustus 2024. Lagu ini merupakan sebuah karya Britrock yang dihiasi permainan saksofon manis dari musisi muda berbakat, Rafi Sudirman.

Menurut keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, Selasa, 3 September, “Letter” lebih dari sekadar lagu. Ini adalah pesan penuh harapan dari dua anggota Kathmandu; Basil Sini dan Marco Hafiedz untuk semua anak muda yang merasa ‘kalah’ oleh kehidupan atau yang pernah merasakan kegagalan.

Melalui lirik dan melodi menyentuh, Kathmandu ingin mengingatkan para pendengarnya bahwa hidup harus terus dijalani, meskipun dalam momen-momen sulit. Ya, lagu ini membawa pesan penuh makna melalui aransemen musik yang dipoles dengan apik.

Pertemuan spontan antara Marco Hafiedz dan Rafi di daerah Kemang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu jadi awal dari kolaborasi ini. Antusias, Rafi menerima ajakan Marco untuk mengisi saksofon dalam “Letter“. Hasilnya adalah sebuah karya Britrock yang memadukan kekuatan lirik penuh harap dengan melodi saksofon yang menghanyutkan.

Lagu ini ditulis oleh Marco Hafiedz dan Basil Sini, yang kemudian diproduksi bersama Ridho Hafiedz, gitaris Slank sekaligus ayah dari Marco. “Letter” merupakan pesan penyemangat bagi generasi muda yang pernah merasa gagal, mengingatkan mereka untuk terus berjuang dalam menjalani kehidupan.

“Letter” merupakan tindak lanjut dari single sebelumnya, “Golden Age” yang merangkum perasaan Marco dan Basil saat menjalani umur 20-an. Ia melihat dunia yang kadang terasa tidak adil, penuh celah, dan aneh.

Namun, keduanya merasa bahwa perasaan ini adalah sesuatu yang mungkin dirasakan oleh banyak orang seusia mereka. Itulah mengapa mereka menjadikan lagu ini sebagai anthem bagi generasi mereka.

“Lagu ini mencoba mengingatkan semua orang untuk tetap bersenang-senang di tengah ‘hancurnya’ dunia,” ujar Marco dan Basil. “Kita ingin semua orang tahu bahwa meskipun dunia terkadang terlihat suram, kita masih bisa menemukan kebahagiaan dan keceriaan.”

Proses pembuatan “Golden Age” tidaklah mudah, mengingat Basil sedang menempuh pendidikan di Australia, sementara Marco berdomisili di Jakarta. Namun, jarak tidak menjadi penghalang bagi mereka. Mereka berhasil mengerjakan lagu ini secara virtual, dengan bantuan Ridho Hafiedz, yang juga turut andil dalam produksi lagu ini.

Kerja keras dan kolaborasi jarak jauh mereka telah membuahkan hasil yang memuaskan. Lagu “Golden Age” juga bagian dari album Kathmandu yang akan dirilis pada akhir 2024. Sambil menunggu album tersebut hadir, dengarkan “Letter” dan “Golden Age” di berbagai DSP (digital streaming platform).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR