Usai Raup 26 Juta Pendengar, Aldi Haqq Luncurkan Single Kedua

Aldi Haqq menjadikan pengalaman pribadi sebagai sumber utama inspirasi dalam menulis lagu berjudul “Feels Like We’re Still A Lover” ini.
aldi haqq
Aldi Haqq

Musisi pendatang baru, Aldi Haqq kembali dengan single baru berjudul “Feels Like We’re Still a Lover”. Sebelumnya, ia meraih perhatian luas melalui rilisan pertamanya, “Peak of Love” yang mengumpulkan lebih dari 26 juta pendengar di Spotify dan lebih dari 80 ribu pengguna lagu di TikTok.

Bernaung di bawah manajemen Tap Projects, Aldi – yang mengeksplorasi berbagai alat musik dan genre musik, mulai dari metal, rock, elektronik, jazz, hingga dangdut, dalam pencarian untuk menemukan identitas musiknya –  meluncurkan lagu keduanya bersama KithLabo.

Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia disebut, “Feels Like We’re Still A Lover” menceritakan dua jiwa yang pernah bersama, bertemu kembali, namun tidak untuk kembali bersama. 

Lagu ini menggambarkan bahwa tidak ada yang bisa dipaksakan, dan kadang kala suatu hubungan hanya ditakdirkan menjadi memori indah yang tidak bisa terulang kembali, walau terkadang hubungan tersebut masih terasa hangat. 

Dalam lagu ini, Aldi Haqq berusaha menerjemahkan pengalaman pribadinya yang dirasa akan beresonansi dengan banyak pengalaman orang lain bahwa kadang-kadang mereka menyadari sebuah hubungan lebih baik berhenti dan hanya jadi kenangan. 

And I know it’s hard to know that you’ll be other memories, and I know it’s hard to do but it should be,” demikian petikan liriknya.

Dalam perjalanan musiknya, Aldi Haqq menjadikan pengalaman pribadi sebagai sumber utama inspirasi dalam menulis lagu. Ia juga bereksperimen dengan berbagai instrumen di mana “Feels Like We’re Still a Lover” menawarkan warna musik modern dengan permainan synthesizer dan suara instrumen elektrik, dibandingkan dengan lagu sebelumnya “Peak of Love” yang bernuansa retro.

aldi haqq
“Feels Like We’re Still a Lover” artwork

Aldi Haqq memproduksi lagu ini sendiri, mulai dari penulisan, composing, aransemen, dan mixing. Sedangkan, untuk perekaman string ia berkolaborasi bersama Gusti Irwan Wibowo dan mastering oleh I Gede Pramayuastama.

Nuansa musik dalam proses produksi lagu ini juga terinspirasi oleh warna musik dan desain suara dari musisi Rex Orange County dan The 1975. Ini tercermin dengan eksplorasi berbagai instrumen seperti synthesizer, kibor, string, dan suara drum elektrik yang diproduksi oleh Aldi.

Alasan Aldi menggunakan string karena alat ini dirasa paling dinamis untuk menggambarkan perasaan emosional yang ingin diceritakan, karena pengalaman yang dirasakannya sulit untuk disampaikan dengan penulisan lirik. Selain itu, suara piano diakhir lagu menggambarkan perasaan pasrahnya pada situasi yang dihadapi.

Dengan karakter yang terlihat approachable dan penuh komedi pada media sosialnya, Aldi Haqq memperlihatkan sisi lainnya dengan lirik-lirik melankolis yang dilantunkannya. Pada setiap bait dan melodi yang dihadirkan, Aldi Haqq menerjemahkan pengalamannya dengan sentuhan romantisasi yang unik milik dirinya.

“Berusaha melawan diri sendiri dan berani menceritakan sebuah pengalaman pribadi dan menjadi vulnerable untuk menumpahkan sebuah karya tidak pernah mudah, tapi melegakan. Selain lirik, setiap melodi itu gue jadikan juga medium untuk gue berkisah.” kata Aldi Haqq mengenai lagu barunya.

Tidak berhenti di sini, Aldi juga mempersiapkan single baru yang akan dirilis pada November mendatang, sebagai bagian dari album yang sedang ia siapkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR