Prison of Blues Tebar Horor Indonesia ke Tanah Eropa

Selain tampil di “Psychobilly Meeting”, Prison of Blues juga diundang untuk bermain pada Storfaktor Festival dan Crazy Dayz Festival.
prison of blues
Prison Of Blues di salah satu penampilannya
Dok. Prison Of Blues

Prison of Blues tampil dalam acara psychobilly terbesar di dunia bernama “Psychobilly Meeting”. Acara ini diselenggarakan di Santa Susanna, Barcelona, Spanyol pada 2-9 Juli 2024.

Dalam perayaan tiga dekade “Psychobilly Meeting” tersebut, Prison of Blues berbagi panggung dengan band-band psychobilly legendaris semisal Mad Sin, Nek Romantix, Demented Are Go, The Rumjack, King Kurt, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Menurut keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, Kamis, 11 Juli, Prison of Blues merupakan band pertama dari Asia Tenggara yang diundang tampil dalam acara berskala internasional di Catalunya tersebut.

Aksi band yang membawakan tema horor Indonesia ini benar-benar membuat para penggemar di Eropa tidak beranjak dari venue utama. Mereka tampak serius menyimak setiap lagu yang dibawakan dan ikut bernyanyi bersama.

Sebagai trek pembuka, Prison of Blues memainkan lagu anthem mereka yang berjudul “Indonesia Psycho” yang menceritakan kejadian horor di Indonesia. Dalam lagu ini, drumer baru Prison of Blues, Endy, memainkan alat musik tiup tradisi dari Minang bernama serunai.

Tak lama, bebunyian synth dan Hammond dari gitaris Bayu Randu menyambut serunai tersebut, sebelum dihajar dengan kencang oleh frekuensi rendah dari bassis Aal dan teriakan vokalis Bowo.

Perpaduan instrumen tradisi dan instrumen modern yang disuguhkan Prison of Blues jadi daya tarik khusus bagi band ini. Tak heran, antusiasme para penggemar sampai mengejutkan para personelnya sendiri.

“Gila kaget banget. Banyak banget yang datang dari negara lain khusus buat nonton POB, banyak yang hafal lagunya. Abis main banyak yang datang ke booth merch minta foto dan lain-lain. Kaget karena di sini ternyata band ini artis banget… hahaha. Serius sekaget itu. Bahkan banyak yang pakai kaos merch POB yang mereka beli dari tur sebelumnya. Nggak nyangka fansnya sebanyak itu. Nggak kayak band lain yang kami tonton hari-hari sebelumnya. Makanya gue kaget. Shock!” Bayu Randu mengungkapkan kepada Billboard Indonesia, sumringah.

prison of blues
prison of blues
prison of blues
prison of blues

Sementara itu, Bowo menambahkan, sebagian besar penonton hadir secara khusus untuk menonton Prison of Blues. Itulah mengapa mereka bergeming dari posisinya.

“Ini momen yang sangat ditunggu penggemar kami di sini. Banyak yang datang khusus buat kami, mungkin karena tahun lalu kami gagal berangkat ke festival ini,” seru Bowo.

Selain tampil dalam event “Psychobilly Meeting”, Prison of Blues juga diundang untuk turut bermain pada dua festival lainnya, yaitu Storfaktor Festival dan Crazy Dayz Festival.

Crazy Dayz Festival diselenggarakan di kota Cham, Jerman, selama dua hari. Festival yang diselenggarakan pada 12 dan 13 Juli 2024 ini, menampilkan band-band dari beragam genre, antara lain Psycho Dad (heavy metal covers – Jerman), Freddy Locks (reggae – Portugal), Heischneida (bayerischer rock, ska, funk. gypsy blues – Bavaria), Ace Kool (hardcore – Meksiko), Deadbeatz (blues punk – Austria), dan tentu saja Prison of Blues (psychobilly – Indonesia).

Selain itu, band ini akan berada di Eropa selama kurang lebih tiga minggu dan bakal tampil pada 15 gigs yang skalanya lebih kecil di berbagai kota di Eropa. Pada tur kali ini, mereka didukung oleh Kemendikbud dan Kemenparekraf Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR