Noni Dju resmi merilis video musik untuk karya orkestra kontemporer miliknya yang bertajuk “Ingar Bingar” pada hari ini, 7 Juli 2024.
Dalam video musik tersebut, komposer muda sekaligus orkestrator pendatang baru ini menceritakan sebuah emosi kehidupan sehari-hari para pejuang mimpi di Jakarta, yang penuh semangat dan harapan untuk berhasil.
Klip ini juga menampilkan fenomena bagaimana orang-orang terbuai kenyamanan hidup di Jakarta yang serba ada, namun dalam saat yang bersamaan selalu dihantui rasa takut akan kegagalan dan rasa muak dengan kepadatan serta kebisingan.
Noni mengungkap, bahwa ia memang punya ketertarikan tersendiri pada musik orkestra. Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, ia mengatakan, “Awalnya, saya hanya ingin belajar orkestrasi karena tertarik dengan banyaknya elemen musik akustik yang bisa dieksplorasi dan dikembangkan secara kreatif.”
“Inspirasi untuk menulis karya ini muncul saat saya menjalani tugas akhir membuat komposisi orkestral dari Berklee, bersamaan dengan proses kuliah semester 6 yang penuh dengan magang dan penelitian di lapangan. Tidak lupa, persiapan untuk konser dan festival terus berjalan di tengah-tengah proses tersebut,” ungkap Noni mengenai latar belakang terciptanya lagu “Ingar Bingar”.
Bagi Noni, rilisan terbarunya ini dianggap bak sebuah “pelarian”. Tempat di mana dirinya menuangkan gambaran perasaan selama menjalani keseharian saat semester 6 di Jakarta.
“Semua ini tercermin dalam ‘Ingar Bingar’, sebuah cerminan emosi keseharian saya tahun lalu saat menjalani semester 6, mulai dari bangun tidur hingga malam hari yang biasanya penuh dengan emosi campur aduk,” terangnya.
Noni Dju, yang dikenal sebagai alumni proyek Di Atas Rata-rata oleh Erwin Gutawa dan Gita Gutawa generasi pertama, telah menunjukkan bakatnya dalam bidang musik sejak usia muda.
Dengan bekal pendidikan dari Berklee dan pengalamannya di dunia musik, Noni kini berusia 23 tahun tampil sebagai komposer dan orkestrator muda yang siap membawa angin segar dalam dunia musik Indonesia melalui proyek orkestra kontemporernya, Simfoni Kilas.
Terinspirasi dari kata “sekilas”, proyek ini berusaha menghadirkan intensitas dan kedalaman musik orkestra dalam waktu singkat, mirip dengan durasi musik populer pada umumnya di era sekarang.
“Dengan video musik ‘Ingar Bingar’, saya ingin menangkap esensi kehidupan Jakarta yang seringkali ramai dan padat, juga kenyamanan yang selalu dihantui rasa takut akan kegagalan,” jelasnya.
“Melalui kolaborasi antara visual dan orkestrasi ini, saya berharap penonton dapat merasakan keingarbingaran sekaligus keindahan dari komposisi ‘Ingar Bingar’,” tambahnya.
Proyek ini diproduseri oleh Noni Dju sendiri, dengan Simon Aloysius Mantiri sebagai eksekutif produser. Komposisi “Ingar Bingar” dimainkan oleh Budapest Scoring Orchestra, yang terkenal dengan kualitas permainannya.
Video musik “Ingar Bingar,” yang digarap oleh sutradara Kaleb Sitompul dan Noni Dju, menampilkan performa unik Woro Mustiko, yang dengan apik menggambarkan kelelahan sekaligus semangat mendalam seorang individu gigih yang mengejar impian di tengah hiruk-pikuk ibu kota.
Musik yang memadukan elemen-elemen periode Romantik dan Modern ini mengiringi perjalanan visual yang menggugah emosi, menciptakan pengalaman audiovisual yang luar biasa.
Video musik “Ingar Bingar” kini telah tersedia dan dapat disaksikan di kanal YouTube Noni Dju.