“KLakustik”, Dirilis KLa Project dalam Wujud Piringan Hitam

Proyek album “KLakustik” milik KLa Project ini sangat langka dan jadi salah satu album dengan penjualan terbaik pada masanya.
kla project
KLa Project di konferensi pers perilisan piringan hitam “KLakustik” di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (3/7/2024)

KLa Project merilis album live ganda legendaris mereka – KLakustik #1 dan KLakustik #2 – dalam wujud piringan hitam (vinyl) pada 3 Juli 2024. Pada masanya, penjualan kedua album ini sangat membanggakan label rekaman yang menaungi mereka, Pro Sound.

Album yang dirilis perdana pada 1996 tersebut berisi 16 lagu terbaik dari band yang beranggotakan Katon Bagaskara (vokal, gitar), LiLo (vokal, gitar), dan Adi Adrian (piano) yang diaransemen dalam format akustik.

Tidak hanya membawakan kembali lagu-lagu lama mereka semisal “Tentang kita”, “Waktu Tersisa”, “Semoga”, “Belahan Jiwa”, “Tak Bisa ke Lain Hati”, dan “Yogyakarta” dalam penampilannya saat itu, KLa Project juga merekam lagu baru yaitu “Gerimis” (KLakustik #1) dan “Salamku Sahabat” (KLakustik #2).

“Banyak sekali permintaan untuk kembali merilis album KLakustik  dalam bentuk vinyl. Album tersebut juga berisikan lagu-lagu terbaik yang dibawakan langsung secara live,” kata KLa Project dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, Kamis, 4 Juli.

“Suatu kehormatan bagi kami dapat memberikan yang terbaik untuk para penggemar setia kami lewat rilisan vinyl ini. Semoga KLakustik dalam bentuk vinyl bisa memuaskan telinga para penikmat musik dan bernostalgia,” mereka menambahkan.

Saat itu, tidak banyak musisi Indonesia yang berani melakukan rekaman live karena proses rekamannya masih berupa analog yang membutuhkan kesempurnaan. Namun, Katon dkk mampu melakukannya dengan baik.

Pembuatan album ini dilakukan tanpa retake dan proses latihannya memakan waktu selama dua bulan, yakni sekitar Januari sampai Februari, di mana Ady, Katon, dan Lilo menjalani karantina untuk mempersiapkannya sampai benar-benar matang.

kla project
kla project

Sesuai judulnya, album ini juga direkam dengan perangkat akustik. Ady yang biasanya menggunakan synthesizer, di sini hanya menggunakan grand piano. Sementara itu LiLo, hanya menggunakan gitar akustik, dari yang biasanya menggunakan gitar elektrik. Itulah yang menjadi tantangan KLa Project selama menjalani proses produksi album ini.

Tidak sekadar dirilis secara audio, penampilan KLa Project di Gedung Kesenian Jakarta pada 11 Maret 1996 yang saat itu dihadiri oleh 400 undangan tersebut juga dijual dalam bentuk VCD, yang saat itu sedang marak. Karena itu, proyek KLakustik ini sangat langka dan fenomenal. Bahkan, jadi salah satu album dengan penjualan terbaik.

“Suatu kehormatan bagi saya dan Pro Sound untuk merilis KLakustik dalam bentuk vinyl. Saat pertama kali mengetahui banyaknya permintaan untuk merilis album ini, kami sangat bahagia dan dengan senang hati mengiyakan. Karena, album ini berisikan karya-karya KLa Project  yang sangat disukai banyak orang. Menurut kami, KLa Project layak menghadirkan vinyl dari album KLaskustik  sebagai bukti perjalanan KLa Project di dunia musik sejak dulu,” jelas Adi Nugroho, produser Pro Sound.

KLakustik yang merupakan proyek dari KLa Project, Pro Sound, dan ANTV menjadi momentum bersejarah dalam karier KLa Project dan industri musik Indonesia. Album versi piringan hitam ini dicetak terbatas hanya 1.000 keping dan bisa didapatkan di gerai PHR Senayan serta Atlas Records dengan harga Rp888.000.

“Jika suka dengan band-nya, belilah juga albumnya dan belajarlah menjadi kolektor. Pilih band yang kita suka dan koleksi, karena audio dari vinyl itu sangat hangat, seakan penyanyinya ada di hadapan kita,” kata Katon menjelaskan betapa prestisiusnya rilisan dalam bentuk piringan hitam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by WordPress