Band indie rock asal Sukabumi, Jawa Barat, Suar & Temaram, menggebrak kembali industri musik Tanah Air dengan perilisan single baru bertajuk “Bersimbah Dalam Marah”.
Secara khusus, single ini diciptakan atas dasar rasa empati sekaligus murka terhadap fenomena genosida di Palestina.
Sebagaimana diketahui, fenomena yang telah menjadi sorotan mata dunia itu telah merenggut setidaknya 36.550 korban jiwa.
Berangkat dari rasa empati terhadap apa yang terjadi di sana, Suar & Temaram menyuarakan kemarahan mereka dalam lagu berdurasi 6 menit 12 detik yang berjudul “Bersimbah Dalam Marah”.
Dikutip dari siaran pers yang diterima Billboard Indonesia, grup band yang digawangi oleh Rivhal Al dan Virzha A. Susilo ini secara gamblang menumpahkan emosi yang berapi-api ke lagu tersebut seada-adanya.
Misalnya, yang mereka tuang dalam penggalan lirik berbunyi, “Hingga hancur remuk redam, bersimbah dalam marah. Tangis air mata hirau tak terjawab.”
Dalam proyek ini, Suar & Temaram menggandeng M. Jamil Hasyani (Dialog Senja) untuk berkolaborasi, yang sekaligus ambil posisi sebagai produser.
Ilustrasi epik untuk lagu ini sendiri dibuat oleh seorang jurnalis yang terjun langsung yaitu Yulian Abdul Sidiq untuk artwork lagu tersebut.
Selagi slogan “All eyes on rafah” terus digaungkan, lebih dari melihat, semoga semua mampu menyimak dan berempati untuk menuntut para ‘penjaja perang’ untuk berhenti berjual-beli.
Lagu “Bersimbah Dalam Marah” milik Suar & Temaram dan M. Jamil Hasyani kini sudah dapat dinikmati melalui berbagai digital streaming platform andalan.
Sebagai informasi, Suar & Temaram berdiri sejak 2016. Sejauh ini, mereka telah merilis album penuh berjudul Mata Masa Mesta (2017).
Meski hanya beranggotakan dua orang, yakni Rivhal dan Virzha, grup band ini kerap mengikutsertakan pemain tambahan dalam pertunjukan mereka di berbagai panggung.
Pada tahun 2018, mereka merilis video musik “TANDUS”, sebagai kampanye promo. Awal 2019, Suar & Temaram telah merilis album kolaborasi dengan Dialog Senja berjudul Dialektika.