Thee Marloes Sorot Proses Pendewasaan Manusia dalam Lagu “Mungkin Saja”

Single ini dimaksudkan Thee Marloes sebagai alternatif pada album perdananya nanti, yang dari segi lirik tidak membahas topik percintaan.
Thee Marloes
Thee Marloes
Kenny Soesilo

Thee Marloes kembali meramaikan industri musik Tanah Air lewat perilisan single terbaru mereka bertajuk “Mungkin Saja”. 

Proyek teranyar milik trio musik asal Surabaya, Jawa Timur tersebut memiliki melodi uptempo yang dikemas dengan balutan elemen musik funk

Secara spesifik, “Mungkin Saja” menyorot tema tentang curahan hati menyikapi usia yang bertambah, namun banyak rencana yang gagal. 

Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, Thee Marloes mengungkap bahwa, “Lagu ini merupakan sebuah kecaman bukan hanya untuk yang mendengarkan tapi untuk diri sendiri juga.”

“Seiring bertambahnya usia, banyak perubahaan yang kita alami. Dari apa yang kita sukai, cara kita berpikir sampai membawa diri. Dalam proses tersebut, kita tidak bisa pungkiri bahwa ada orang-orang yang mungkin tidak menyukai itu, yang pada akhirnya mengakibatkan hubungan kita bisa renggang dengan beberapa orang. Tapi itu mungkin salah satu proses pendewasaan yang pastinya akan terjadi oleh siapapun, kapanpun, dan mungkin juga sedang terjadi ama kita,” imbuh mereka tentang pemaknaan lagu tersebut.

Thee Marloes mengklaim, bahwa lagu “Mungkin Saja” dimaksudkan untuk menjadi sebuah alternatif pada album perdananya nanti yang dari segi lirik tidak membahas topik percintaan.

Perilisan lagu ini juga dilengkapi dengan sebuah video musik yang menampilkan ketiga personelnya. Untuk latar tempat, mereka memilih menyorot beberapa lokasi mulai dari sudut kota lama Surabaya hingga pelabuhan Tanjung Perak. 

Alasan mengapa lanskap Surabaya diperlihatkan memiliki makna dan cerita personal bagi masing-masing personel Thee Marloes sebagai kota kelahiran dan bertumbuh selama 30 tahun terakhir. 

Pemilihan destinasi lokasi terakhir yang berada di sekitaran pelabuhan Tanjung Perak, juga sekaligus menyesuaikan dengan judul album perdana mereka nanti yang bertajuk Perak.

Thee Marloes – Perak Album Artwork
BIG CROWN RECORDS

Rekaman tersebut nantinya bakal memuat perjalanan Thee Marloes, yang bakal diisi dengan beberapa lagu bernuansa soul. Pembuatannya juga didasari atas kecintaan para personelnya dalam membuat karya musik. 

“Kami ingin membagikan apa yang kami lalui di kehidupan ini,” ungkap Natassya selaku vokalis. 

Tanpa memedulikan banyak mengenai latar belakang, batasan bahasa atau asal usul budaya masing-masing orang, musik dan energi yang diberikan oleh Thee Marloes pada setiap lagunya dapat melekat dan dimainkan di meja putar piringan hitam selama bertahun-tahun.

Thee Marloes saat ini menjadi salah satu grup musik yang sedang ramai dibicarakan di industri musik Indonesia. Mereka telah diundang untuk tampil di sejumlah festival musik ternama di Indonesia termasuk Joyland Festival yang digelar di Jakarta dan juga Synchronize Festival di tahun 2023. 

Dengan tingginya antusiasme dan juga sebuah fanbase yang tengah berkembang, tahun ini akan menjadi tahun di mana para penggemar Thee Marloes bisa mengantisipasi banyak kejutan, terutama menuju perilisan album Perak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR