Pendarra Sajikan Cerita Linear dalam Tiga Chapter di Album “Ode Matahari”

Album yang diproduseri oleh Esa Prakasa ini menampilkan sentuhan khas Pendarra yang memadukan tekstur elektronik dengan elemen musik pop-folk, rock, dan eksperimen bebunyian. 
pendarra
Pendarra
Dok. Pendarra

Pendarra mempersembahkan album perdana mereka yang dinamai Ode Matahari. Band pop-folk yang digawangi oleh Arjunet, Desi Kinanthi, dan Bale ini menyuguhkan hal yang unik di karya tersebut.

Grup musik ini – dulunya bernama Amigdala, pelantun “Ku Kira Kau Rumah” – mengukir jejak baru dalam kancah tarik suara ini mengklaim, bahwa Ode Matahari bukan hanya rangkuman musikal semata.

Mereka menyebutnya sebagai sebuah perjalanan emosional yang mengikat pendengar dengan cerita linear yang disajikan dalam tiga babak. 

Ode Matahari dirangkai menjadi sebuah narasi yang menggambarkan perjalanan emosional dari hidup yang redup dalam keterpurukan menuju harapan baru yang benderang. Setiap bagian ialah fase perjalanan, dan setiap lagu adalah cerita dari setiap kejadiannya. 

Pendarra memilih lagu “Perjalanan Singkat” sebagai focus track dari album ini, yang bisa merangkum semua kejadian cerita. Selain itu, album yang dirilis sejak 17 Mei itu juga menyorot single “Bermekaran dan Mewangi” yang dinyanyikan bersama Dere, menyiratkan tema penerimaan kegagalan dalam hidup dan proses mendewasakan diri.  

Album yang diproduseri oleh Esa Prakasa ini menampilkan sentuhan khas Pendarra yang memadukan tekstur elektronik dengan elemen musik pop-folk, rock, dan eksperimen bebunyian.  

Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, berikut tiga bagian alias chapter dalam album Ode Matahari milik Pendarra:

Chapter 1: REDUP 

Mengawali kisah di situasi terpuruk dengan atmosfer kesedihan, amarah, dan keputusasaan,  Pendarra memperkenalkan perjalanan album pada bagian pertama dalam kondisi terluka  dan langkah yang terseok. Digambarkan dengan situasi cahaya yang perlahan padam di  sekitarnya. Pendengar disuguhkan dengan melodi yang mengalun dalam lagu “Redup”,  “Terbenam”, dan “Lulabi Tua”. 

Chapter 2: MENELUSURI GELAP 

Beranjak dari keterpurukan, Pendarra mengajak kita untuk berdamai dengan keadaan,  membasuh luka, dan memberanikan diri untuk menelusuri kegelapan demi mencari seberkas cahaya. Dengan nomor “Di Sudut Purnama”, “Tetaplah Berpijar”, dan “Tak Henti  Bersauh”, sebagai penggambaran situasi berdamai dan berserah. 

Chapter 3: MENYONGSONG BENDERANG 

Pendarra membawa kita ke bagian terakhir. Di sinilah cahaya mulai terlihat dari kejauhan,  harapan kian kuat, dan kita semakin yakin bahwa cahaya berada di ujung jalan. Dengan lagu “Bermekaran dan Mewangi” ft. Dere (tonton videonya di sini), “Perjalanan Singkat”, “Terbit” ft. Matter Halo, dan  “Benderang”, menghadirkan kepercayaan kita akan menemui cahaya setelah gelap yang  begitu pekat. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR