Back To Black, film biopik yang mengangkat sebagian sisi kehidupan mendiang penyanyi Amy Winehouse akhirnya ditayangkan secara resmi mulai hari ini. Digarap bersama oleh STUDIOCANAL, Focus Features serta Monumental Pictures, dan menampilkan pembuat film dan seniman visual ternama Sam Taylor-Johnson yang mengarahkan dan sekaligus menjadi produser eksekutif film ini, serta bintang terkenal Marisa Abela yang didaulat sebagai pemeran sosok Amy Winehouse.
Sam Taylor-Johnson sebelumnya dikenal lewat Nowhere Boy (2009), sebuah film yang didasari pengalaman masa kecil penyanyi serta penulis lagu The Beatles, John Lennon. Sementara Marisa Abela lewat serial TV berjudul Industry yang tayang di HBO sejak 2020.
Focus akan mendistribusikan Back To Black di kawasan AS, sementara Universal Pictures International menangani distribusi internasional. Tapi tidak termasuk Inggris, Prancis, Jerman, Australia, Selandia Baru, Benelux, Skandinavia serta Polandia, yang akan ditangani oleh STUDIOCANAL.
Skenario Back To Black sendiri ditulis oleh Matt Greenhalgh, menyatukan kembali sang juru tulis dengan Taylor-Johnson setelah kolaborasi mereka di Nowhere Boy. Di fim yang memulai proses pengambilan gambarnya pada 16 Januari lalu di London, menampilkan banyak lagu hit Amy Winehouse, yang mendapat dukungan penuh dari Universal Music Group, Sony Music Publishing dan pewaris aset Amy Winehouse.
Disebutkan di siaran pers resmi yang diterima Billboard Indonesia, inti cerita Back To Black mengangkat tahun-tahun penuh semangat Amy Winehouse yang tinggal di London pada awal mula kariernya, serta perjalanan intensnya menuju ketenaran. Film tersebut berfokus pada kejeniusan, kreativitas, dan kejujuran Amy yang luar biasa, yang tertanam dalam segala hal yang dilakukannya. Sebuah perjalanan yang membawanya dari kegilaan dan nuansa Camden High Street tahun 90-an menuju pemujaan global.
Sutradara Sam Taylor-Johnson berkomentar: “Hubungan saya dengan Amy dimulai ketika saya meninggalkan perguruan tinggi dan sedang nongkrong di wilayah Camden di London yang sangat beragam dan kreatif. Saya mendapat pekerjaan di Koko Club yang legendaris, dan saya masih bisa mencium aroma setiap kios pasar, toko barang antik, dan jalanan (di sana)… Beberapa tahun kemudian Amy menulis lagu-lagunya yang sangat jujur saat tinggal di Camden. Seperti halnya saya, itu menjadi bagian dari DNA-nya. Saya pertama kali melihatnya tampil di pertunjukan bakat di Klub Jazz Ronnie Scott di Soho dan langsung terlihat jelas bahwa dia bukan hanya ‘bakat’… dia jenius. Sebagai pembuat film, Anda tidak bisa meminta lebih. Saya merasa senang dan tersanjung mendapat kesempatan untuk mewujudkan kisah indah dan tragis Amy ke bioskop disertai dengan bagian terpenting dari warisannya – musiknya. Saya sepenuhnya menyadari tanggung jawab ini, dengan kolaborator penulis saya – Matt Greenhalgh – saya akan membuat film yang kita semua akan cintai dan hargai selamanya. Sama seperti yang kita lakukan pada Amy.”
Produser dari Monumental Pictures, Alison Owen lalu menambahkan: “Amy Winehouse adalah talenta musik terhebat abad ke-21 sejauh ini. Namun seperti banyak ikon perempuan lainnya, tragedi kematiannya sepertinya mengaburkan kejayaan bakatnya… keceriaan para remaja, kegilaan Camden, kemudaan dan kecemerlangannya – kami ingin merebut kembali hal itu untuknya, dengan film ini.”
Sementara dari pihak pewaris aset Amy Winehouse, mereka mengungkapkan rasa senang terhadap inisiasi pembuatan film tersebut. “Kami sangat senang bahwa STUDIOCANAL, Focus Features, dan Monumental membuat film ini untuk merayakan warisan musik putri kami yang luar biasa, Amy, dan menampilkan bakatnya sebagaimana mestinya.”

Focus Features
“Merupakan kesenangan dan kehormatan besar bagi kami untuk memproduksi dan menghadirkan film ini kepada penonton. Kami sangat berterima kasih kepada mitra kami di Focus Features, The Amy Winehouse Estate, Universal Music Group, dan Sony Music Publishing yang memiliki kesempatan untuk menceritakan kisah Amy Winehouse dengan menggunakan musiknya yang luar biasa – dan kepada sutradara kami yang luar biasa, Sam Taylor-Johnson , dan bintang Marisa Abela, yang sangat bersemangat untuk bekerja sama. Amy Winehouse adalah seorang yang berbakat sekali dalam satu generasi – dan dengan mitra produksi kami di Monumental Pictures, kami akan berusaha untuk membuatnya bangga dengan film ini – dan menciptakan gambar acara yang digerakkan oleh musik untuk penonton baru dan lama, yang akan membuat kita semua tertawa , menangis – dan untuk benar-benar merayakan Amy dan kejeniusannya,” tutur Ron Halpern dan Joe Naftalin mewakili STUDIOCANAL dalam pernyataan bersamanya, melengkapi.
Amy Winehouse secara luas dianggap sebagai salah satu artis terhebat dalam sejarah, menjual lebih dari 30 juta rekaman di seluruh dunia, dan saat ini menghasilkan lebih dari 80 juta streaming per bulan. Albumnya yang terkenal, juga berjudul Back To Black (2006), mendorongnya menjadi bintang global, memenangkan dan memecahkan rekor lima Grammy Awards saat itu. Termasuk Record Of The Year dan Song of The Year untuk single hit “Rehab”. Pada 2008, Back to Black tercatat sebagai album terlaris ketujuh di dunia.
Amy Winehouse dilahirkan pada 14 September 1983 dan meninggal dunia pada 23 Juli 2011 akibat keracunan alkohol.
Saksikan trailer film Back To Black di tautan ini.