Rising the Fall, unit musik kencang asal Jakarta Selatan, merilis single baru bertajuk “Sekarat”. Dalam lagu ini, band yang digawangi Dika Candra Putra (vokal), Yadi Martadiredja (gitar), Rifan Syahvana (gitar), Edo Moreno (bass), dan Nugraha Andiman (drum) tersebut menggaet salah satu dedengkot musik metal, Daniel Mardhany (Darksovls/Bongabonga), untuk berkolaborasi.
Single “Sekarat” bercerita tentang ketakutan manusia dalam menjalani hidup, yang sesungguhnya ketakukan tersebut datang dari dalam diri sendiri dan akhirnya selalu menghantui setiap langkah yang akan diambil.
Sementara itu, dipilihnya Daniel sebagai kolaborator bukan tanpa alasan. Menurut Dika kepada Billboard Indonesia, karakter vokal eks vokalis DeadSquad itu cocok dengan bobot musik yang membungkus lirik “Sekarat”. Dengan kata lain, vokal Daniel sangat mencerminkan lagu-lagu kematian.
“(Vokal Daniel) cukup pas, karena bunyi dari ‘Sekarat’ sendiri sedikit gelap dan ada beberapa pattern yang diadaptasi dari riff death metal,” ujar Dika, mengungkap alasan pemilihan Daniel sebagai kolaborator.
Dari sisi musik, kali ini band pengusung metalcore/hardcore ini memang menonjolkan nuansa gelap yang dibalut breakdown-breakdown segar serta lirik yang dalam untuk mencerminkan kata “Sekarat” itu sendiri. Artinya, ada perbedaan mencolok antara “Sekarat” dengan single-single mereka sebelumnya.
“Pada single dan album sebelumnya, kami jarang memakai clean vocal, tetapi di lagu ini kami pakai sedikit clean vocal agar menambah nuansa berbeda dengan lagu sebelumnya,” Rifan menjelaskan perbedaan antara “Sekarat” dengan “L.A.W” (2022), “Metropolis” (2020), “Worship” (2018), “Parade Anjing Liar” (2015) dan seluruh lagu dalam album Revolusi (2014).
Diakui Rifan, ide awal lagu ini datang secara tiba-tiba. Lalu, ia membuat riff gitar yang mencerminkan nuansa gelap yang ia inginkan sekaligus membuat guide-nya.
“Barulah beberapa waktu berlalu kami masuk studio untuk recording dan vokal Dika dan Daniel menambah kegelapan dari nuansa lagu ini,” ujar Rifan lagi menguraikan.
Namun, Rifan lantas menemukan kejanggalan dalam komposisi single “Sekarat” sehingga ia mengambil langkah untuk mengaransemen ulang lagu tersebut, yang kali ini terinspirasi dari musik metalcore dan melodic death metal era awal 2000-an.
“Tujuannya agar lagu ini menjadi lebih bikin headbang dan fresh untuk didengar,” imbuhnya seraya mengatakan bahwa single ini direkam di A2 Music Studio dan proses mixing serta mastering–nya dipercayakan kepada Octa Simatupang.
Saat ini, Rising the Fall masih terus melakukan promosi untuk single “Sekarat” dan akan merilis merchandise dan menggelar showcase dalam waktu dekat. Untuk jangka panjang, album kedua tetap jadi prioritas utama mereka.
Rising the Fall berdiri pada 2010 dan telah merilis satu album penuh (2014), lima single (2015, 2018, 2020, 2022 dan 2024) dan video musik. Band ini pernah tampil di festival musik metal di Indonesia seperti Hammersonic 2013, Rock in Solo 2014, dan Hellprint 2015.
Pada 2016, Rising the Fall memenangkan Planetrox Festival dan mendapat kesempatan tampil live di Envol Et Macadam Kota Quebec, Kanada. Pada 2022, band ini kembali mendapat undangan langsung untuk tampil live dari penyelenggara. Namun, harus ditunda karena permohonan visanya ditolak. Berselang satu tahun, band ini resmi mengisi line-up Envol Et Macadam.
Adapun single “Sekarat“, saat ini sudah bisa dinikmati di berbagai digital streaming platform (DSP) seperti Spotify, iTunes, YouTube, dan lain sebagainya.