Dracul dan musik hip hop bergenre Horrorcore yang ia usung mungkin masih terdengar asing di telinga banyak orang. Terutama mereka yang masih terjebak di stereotip hip hop yang hanya berkutat pada flexing harta, tahta, wanita, dan semua hal klise genre tersebut.
Namun, percaya lah, semesta hip hop jauh lebih luas daripada itu, seperti yang diperlihatkan Dracul lewat album penuh perdananya, VLAD (Vampiric Legion Abysmal Doppelgangger) yang dirilis oleh label Jakarta Ordo Nocturno pada 10 Mei 2024.
Bernama asli Haidar Alli, hasrat bermusiknya dipicu dari musik-musik classic heavy metal seperti Judas Priest, Iron Maiden, dan Anthrax yang diperdengarkan oleh orangtuanya, sebelum ia tertarik pada hip hop yang dibawakan oleh Eminem, Big L, Nas.
Ia pun kemudian menggabungkan referensi dan obsesinya terhadap kedua genre tersebut yang membuatnya menjadi salah satu nama baru paling menarik di skena hip hop lokal saat ini, di mana ia menulis lirik rap dengan referensi horror dan metal yang juga dikenal sebagai subgenre Horrorcore.
Entertainment Weekly di tahun 1995 pernah mendeskripsikan Horrorcore sebagai “gabungan dari hardcore rap dan metal haus darah”. Isi lirik dalam lagu Horrorcore seringkali dibandingkan dengan lirik-lirik death metal dan para musisinya kerap menampilkan visual seram dalam video musiknya dan terinspirasi dari scoring film-film horor.
Hal-hal berbau okultisme, gore, dan horor itu pula yang membawa pengaruh besar pada semua lirik rap yang Dracul buat. “Karena suka banget metal dan hip hop Horrorcore, jadi VLAD ini secara tema dan lirik enggak jauh-jauh dari referensi witchcraft, occultism, medieval, necromancy, gore, horror, vampirism, and things like that mulai dari tokoh-tokoh yang disebutin di lirik entah itu movie characters, pembunuh berantai dan tokoh historik dari era medieval sampai modern,” ungkap Dracul melalui surel ke Billboard Indonesia.

Proses pembuatan album VLAD sendiri memakan kurang lebih empat tahun penggarapan yang direkam, mixing, dan mastering oleh Ananta Adjie di Medusa Records. Album ini terdiri dari 14 tracks (yang akan bisa didengarkan di semua Digital Streaming Platform) dan 2 bonus tracks yang hanya tersedia secara eksklusif di rilisan kaset album ini.
Kecuali “Mesmerhymes” (2022), album ini memuat deretan single yang telah Dracul rilis sebelumnya seperti “A Persona in Control” (2020), “Soulsvcker” (2022), “Sick Thoughts” (2023), dan “Straight Outta Transylvania” (2023).
Album ini juga menampilkan 6 lagu yang diproduksi oleh deretan beatmaker asal Purwokerto yang merupakan teman-teman Dracul seperti Refonda (Amaneye), Husni Balbeid (Rapclinic), Ade Pras, Kornelius Steven, dan sisanya diproduksi sendiri olehnya. Kombinasi dari para beatmaker tersebut membuat album VLAD semakin variatif, terdiri dari Old School Grimy Boombap, Dark Trap, Industrial Metal, hingga Orchestral Beat dengan konsistensi karakter Gothic Horror.
“I know it’s sounds super explicit but I’m pretty sure that’s how Horrorcore Rap does the art. Dan menurut saya, album VLAD ini cukup deskriptif untuk ngenalin ke orang orang tentang tema dan persona saya sebagai Dracul di hip hop secara visual maupun audio,” cetusnya.
Horrorcore mungkin bukan hal yang mudah diterima oleh semua orang, namun kehadiran album VLAD pantas mendapat apresiasi tersendiri karena turut memberi warna pada skena hip hop Tanah Air yang beberapa tahun ini memang makin beragam dan luas, seperti yang diaminkan oleh Dracul.
“Skena hip hop Indo tuh untuk sekarang udah makin diverse dan unik ya, udah banyak rilisan yang keren banget, dari Grimloc ada Jaydawn rilis album penuh kolaborasi sama rapper-rapper garang, dan Krowbar yang baru rilis album terbarunya dengan sound design Miami Bass pakai lirik nakal, buruk, jahat, suka banget pokoknya. Kemarin ada Envy* juga baru rilis album, BAP juga fresh dan artistik banget secara audio dan visualnya, Mario Zwinkle kemarin rilis Music Video udah kaya yang pegang Jogja, ngeri. Belum lagi rilisan dari Krazy Brazy. Saya yakin masih banyak rapper underrated yang punya rilisan keren dan unik secara karakter juga dan ada event rap battle Rhyme Pays yang selalu seru dan berkesan.”
Untuk perilisannya, VLAD dirilis oleh label Ordo Nocturno milik Anida Bajumi yang juga bantu mempersiapkan showcase di Jakarta, merencanakan beberapa titik tur, dan menyiapkan prapesan rilisan fisik berformat kaset pita dan merchandise album.
“Rilis merch album penting banget, selain buat nambahin dana untuk tur itu juga suatu hal yang cukup vital buat marketing, promosi album, brand recognition, sampai menjalin komunikasi sama orang-orang baru. Pertimbangannya menurut saya pribadi paling tidak merch yang dijual ini setidaknya juga harus punya kualitas dari bahan kaos, sablon, dan desain yang jadi unsur kuat sebagai pesan dari rilisan merch ini,” tandas Dracul.
Kini, album VLAD sudah bisa didengarkan di berbagai digital streaming platform dan siap menjadi pengalaman baru bagi pencinta musik hip hop Tanah Air.