“Digdaya”: Sebuah Album Penuh Kekuatan dari Laze

Paduan instrumentasi klasik Indonesia dengan drum dan beat modern pada “Digdaya”, yang masing-masing memiliki kekuatannya sendiri.
digdaya
Laze
Preachja Records

Digdaya adalah judul album ketiga Laze, rapper sekaligus penyanyi Tanah Air yang baru saja dirilis. Dilepas di bawah naungan Preachja Records, rekaman ini mencoba mengetengahkan kisah perjalanan diri menuju kekuatan yang tak terkalahkan.

Lewat album ini, Laze mencoba menampilkan sisi ‘buas’ yang ada di dalam dirinya, yang mungkin selama ini tak terlalu diekspos. Digdaya baginya juga melambangkan proses penggalian kekuatan, melalui pelampiasan dan perlawanan terhadap diri sendiri, serta keraguan internal dan eksternal. 

Secara musikalitas, Digdaya mempertemukan instrumentasi klasik Indonesia dengan drum dan beat modern pada 13 track yang masing-masing memiliki kekuatannya sendiri. 

Album dibuka dengan mewah oleh trek “Tipu Daya” yang mempersilakan pendengar masuk ke dalam digdaya a la Laze lewat instrumentasi yang megah. 

Tak sendirian, dalam mahakarya rekaman ini Laze juga turut menggandeng beberapa musisi untuk berkolaborasi. Di antaranya ada ONAR Ayub Jonn pada “Porsi Curah”, Dzulfahmi dan Rand Slam pada single yang telah dirilis sebelumnya “Tanpa Perayaan”, Liam Amadeo dari duo Livingroom pada title track “Digdaya” dan “Merah Muda Biru”, serta rekan label Akara pada “Menciptakan Hening” dan Wicigo Shawty pada “Di Pinggir Jurang” yang juga telah dirilis terlebih dahulu.

“Besar harapan agar Digdaya jadi soundtrack perjuangan anda semua melawan naik turunnya kehidupan sambil meneguhkan jiwa,” ujar Laze pada unggahan Instagram-nya, dikutip Billboard Indonesia pada Jumat (10/05/2024).

Belum lama, Laze juga sempat merayakan perilisan Digdaya dengan menggelar listening party di Zodiac, Jakarta. Pada gelaran full-house tersebut, Laze memperdengarkan tracklist lengkap album Digdaya bersama dua kolaboratornya, Wicigo Shawty dan Liam Amadeo, ditemani rekan-rekannya dari kolektif ONAR serta rapper Ariel Nayaka.

Untuk diketahui, Laze sendiri sudah aktif di dunia musik rap sejak belia, sekitar tahun 2000-an. Namun, ia baru mulai serius berkarier di industri tersebut pada 2015.

Laze merupakan salah satu sosok yang memimpin era “renaissanceHip Hop Indonesia dengan album studio debutnya, Waktu Bicara, pada 2018, yang menghasilkan single-single utama seperti “Mengerti (feat Ayub Jonn)”, “Budak”, dan “Peringatan”.

Setelah mendapat pujian kritis untuk Waktu Bicara, Laze melanjutkan dengan merilis album studio keduanya, Puncak Janggal, pada 2020, di tengah pandemi.

Dalam rangka mengampanyekan karya-karya yang telah ia lahirkan, Laze sempat mengadakan konser online sebagai showcase untuk album tersebut dan merilis rekaman konser itu dalam judul Panggung Janggal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR