Idgitaf menggelar pertunjukan musik inklusi untuk mempresentasikan album penuh perdananya, Mengudara pada Minggu, 5 Mei 2024, di Sunyi Coffee, Jakarta Selatan.
Setelah sukses menggelar tur Mengudara di tiga kota, Gita – panggilan akrab Idgitaf – ingin albumnya memberi makna lebih ke banyak pendengar, apapun kondisinya. Pengalaman pribadi Gita yang memiliki keterbatasan pendengaran membuatnya memulai misi ini bersama komunitas Teman Tuli.
“Aku terlahir dalam kondisi daun telinga kanan yang tidak sempurna,” kata Gita, mengungkap alasannya memilih komunitas Teman Tuli sebagai perjalanan dalam misinya.
“Semenjak aku tahu bahwa kelainan itu dinamakan Microtia, aku tergerak untuk memberi penghiburan untuk orang-orang yang punya kasus lebih berat daripada aku, yaitu komunitas Teman Tuli. Hal ini aku lakukan berbarengan dengan niatku untuk membuat projek sosial melalui bernyanyi di tahun ini,” Gita menambahkan, dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia.
Dalam pertunjukan bertema Mengudara Bersama Teman Tuli, Gita bernyanyi sekaligus berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat yang ia pelajari bersama komunitas Sunyi Academy.
Malam itu, Teman Tuli dan Teman Dengar juga turut tampil menunjukan keahlian mereka, di antaranya ada Adelia dari Pop Joy Sign yang membawakan puisi, pertunjukan teater oleh Teater 7, pertunjukan tari dari Dhea Seto, dan penampilan visual vernacular oleh Pop Joy Sign.
Pertunjukan yang menghadirkan 100 orang Teman Tuli tersebut tidak dipungut biaya. Gita sendiri menampilkan total enam lagu, lengkap dengan bahasa isyaratnya.
“Semoga ini jadi langkah baik untuk keberlanjutannya promosi albumku, yaitu Mengudara dan semoga bisa menjadi permulaan untuk adanya konser yang dilakukan musisi Indonesia spesial untuk Teman Tuli,” Gita berharap.
Album perdana Gita, Mengudara dirilis 28 Juli tahun lalu di bawah naungan label rekaman yang ia dirikan sendiri, Idgitaf Musik. Album ini berisikan sembilan lagu.
Sebagai musisi muda yang kerap menyuarakan bagaimana proses perjalanan menuju dewasa, Gita semakin konsisten untuk menciptakan karya dengan lirik yang diharapkan bisa mewakili kegelisahan generasinya dan dekat dengan pengalaman para pendengarnya.