“You will be mine for eternity…”, demikian penggalan lirik lagu “Flea”, sebuah persembahan terbaru St. Vincent yang menjadi pembuka album All Born Screaming.
Pemenang GRAMMY sebanyak tiga kali ini dikabarkan akan segera merilis album itu pada 26 April mendatang melalui Total Pleasure Records, bekerja sama dengan Virgin Music Group.
Lagu ini terdengar indah dengan warna vokal St. Vincent, yang dipadukan dengan suara dentuman drum oleh Dave Grohl, dan bass dari Justin Meldal-Johnsen.
“Flea” menjadi sebuah lagu yang penuh dengan irama bergemuruh dan figur gitar yang meluluhlantakkan.
All Born Screaming, rekaman pertama yang diproduksi sendiri oleh St. Vincent, adalah sebuah jalan pembuka untuk menguji batas hal-hal yang mungkin bisa terjadi, hingga kemudian ia bisa terus melangkah ke depan.
Dihidupkan dengan bantuan para rekan yang ahli di bidangnya—Rachel Eckroth, Josh Freese, Dave Grohl, Mark Guiliana, Cate Le Bon, Justin Meldal-Johnsen, Stella Mogzawa, dan David Ralicke—album ini merupakan ekspresi murni dari visi tunggal St. Vincent.
All Born Screaming merupakan sebuah album yang penting bagi perjalanan karier musisi pemenang Grammy Awards (2019) kategori Best Rock Song dan Best Alternative Music Album untuk lagu “Masseduction” ini.
“Saya menemukan diri saya di ambang kehidupan dan kematian, dan berurusan dengan itu,” kata St. Vincent menjelang perilisan album studio ketujuhnya itu.
Sejak dia membawakan lagu “Kerosene” dari Big Black secara langsung pada 2011 lalu, dan kemudian single split 7” berjudul “Krokodil”/“Grot” yang kemudian jadi viral dan heboh, para penggemar mengetahui bahwa ada yang sangat spesial di balik kemampuan Vincent dalam bermusik.
All Born Screaming adalah rekaman pertama yang sepenuhnya diproduksi sendiri oleh Clark (setelah sebelumnya dia menjadi produser pendamping dari semua produksi rekamannya).
“Saya harus melewati api dengan sendirinya,” katanya.
“Tidak ada cara untuk menemukannya kecuali duduk sendiri di ruangan, menyanyi, bermain dengan synthesizer modular, memutar knob, memindahkan listrik, dan mencoba menangkap keajaiban yang bisa saya bangun di sekitar satu lagu. Saya terobsesi dengan produksi. Saya jelas sudah melakukannya di semua rekaman saya, tetapi kali ini, saya ingin menjadi filter pertama dan terakhir untuk materi ini. Itu berarti harus duduk dengan banyak keraguan diri—seperti yang dikatakan Bowie, ‘ketika Anda merasa bahwa kaki Anda belum cukup menyentuh dasar, Anda hampir mencapai tempat yang tepat untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan.’”
Lewat karya ini, dia berkata dengan tegas, “Saya ingin membuat orang menjadi gila.” Kita semua dilahirkan sambil berteriak. Ini adalah kondisi yang menakutkan dan penerimaan apa adanya. Jika Anda dilahirkan sambil berteriak, itu pertanda bagus, karena itu berarti Anda bernapas. Anda hidup. Ya Tuhan. Itu menyenangkan. Dan kemudian itu juga merupakan protes. Kita semua lahir dalam protes dengan cara tertentu. Sangat menakutkan untuk hidup, sangat ekstatis untuk hidup. Itu segalanya.”