Duo folk Endah N Rhesa dan band rock Navicula, baru saja merilis karya tunggal kolaborasi mereka yang diberi tajuk “Segara Gunung”.
Single yang dipersembahkan dalam rangka memperingati Hari Bumi itu sarat dengan elemen suara alam khas Nusantara seperti hutan hujan tropis dan samudra, sehingga kental dengan nuansa kealaman Indonesia.
Bagi Endah Widiastuti selaku personel Endah N Rhesa, alam dan seniman merupakan dua hal yang tak dapat dipisahkan. Menurutnya, “Alam merupakan sumber inspirasi dan sangat memengaruhi banyak hal yang kita lakukan – dalam kehidupan dan juga seni.”
“Sangat penting bagi Alam untuk akhirnya diakui secara resmi sebagai seniman,” sambungnya.
Lagu “Segara Gunung” sangat didominasi dengan makna budaya dan lingkungan, yang terinspirasi dari sebuah mantra kidung klasik Bali yang dinyanyikan untuk pemujaan dan perayaan saat alam subur dan melimpah, lewat hubungan harmonis yang setara dan seimbang antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
“Segara Gunung adalah penjelajahan puisi dan musik tentang interaksi dinamis antara energi maskulin dan feminin yang diwakili oleh gunung dan laut. Lirik lagu ini adalah kisah cinta antara keduanya dan merupakan metafora penciptaan kehidupan dan pentingnya keseimbangan alam,” jelas Endah mengenai single terbarunya itu.
Hal ini menegaskan bahwa alam bukan hanya latar belakang dari aktivitas manusia, tetapi entitas hidup yang perlu dihormati dan dilindungi. Perilisan lagu inipun diharapkan bisa mewakili wajah Indonesia di inisiatif musik global, Sounds Right.
Sounds Right sendiri merupakan hasil dari kolaborasi antara musisi global, perpustakaan suara alam, produser musik, pekerja industri kreatif, dan organisasi lingkungan yang mengangkat musik di tengah percakapan global tentang konservasi dan restorasi alam.
Inisiatif ini diluncurkan di New York, Amerika Serikat oleh The Museum for the United Nations – UN Live menjelang Hari Bumi yang bertujuan untuk mendorong percakapan global tentang pentingnya peran alam dan mendukung jutaan pecinta musik untuk ambil tindakan nyata dalam melindungi planet kita.
Di dalamnya, tergabung beberapa musisi internasional mulai dari Ellie Goulding, AURORA, David Bowie x Brian Eno, UMI x V dari BTS, MØ, London Grammar, dan masih banyak lagi.
Proyek dari Sounds Right sendiri direalisasikan dalam bentuk profil yang terverifikasi di Spotify dengan nama “NATURE”. Output-nya, dengan mendengarkan lagu-lagu dari “NATURE”, para pecinta musik otomatis akan turut membantu menggalang dana untuk konservasi alam dan rehabilitasi ekosistem.
Dengan melakukan aksi nyata dari para pecinta musik untuk lebih peduli terhadap lingkungan, inisiatif ini ditargetkan menjadi sebuah gerakan yang lebih besar dan berdampak, menghasilkan lebih dari US$ 40 juta untuk konservasi alam dan melibatkan lebih dari 600 juta pendengar individu dalam empat tahun pertamanya.
Selain Indonesia, berbagai musisi dari berbagai negara juga terlibat di gerakan global ini, seperti Kolombia, Norwegia, Venezuela, Kenya, Denmark, Inggris, Amerika Serikat, dan India.
Selain lagu kolaborasi dengan musisi, para pendengar juga dapat menikmati suara Alam. Sebagian besar royalti dari lagu-lagu dan suara oleh ‘Feat. NATURE’ nantinya akan dialokasikan untuk inisiatif konservasi lingkungan.
Navicula dan Endah N Rhesa dapat berpartisipasi dalam inisiatif ini melalui gerakan global Music Declares Emergency (MDE) yang menyatukan musisi dan pecinta musik dalam merespons krisis iklim dengan slogan “No Music on a Dead Planet”.
Indonesia adalah negara pertama di Asia yang tergabung dengan MDE global, di bawah naungan Indonesian Climate Communications Arts & Music Lab (IKLIM). IKLIM memproduksi musik, seni, dan konten lainnya untuk mendidik, menginspirasi, dan memobilisasi individu dan komunitas untuk mengambil tindakan iklim.
Bagi Gede Robi selaku vokalis Navicula, inisiatif Sounds Right merupakan suatu hal penting bagi Indonesia. Ia menyatakan, “Negara kita adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan area hutan hujan terbesar ketiga di dunia, dan salah satu ekosistem yang paling beragam secara biologis di bumi. Namun, deforestasi, perubahan iklim, dan polusi merusak alam dan membawa kepunahan bagi banyak makhluk hidup.”
“Masalah lingkungan dan krisis iklim disebabkan oleh ketidakseimbangan antara apa yang kita ambil dari alam dan apa yang kita berikan kembali kepada alam. Music Declares Emergency Indonesia diluncurkan pada Hari Bumi tahun lalu (22 April 2023). Setahun kemudian, Hari Bumi tahun ini, kami bangga menjadi bagian dari ‘Sounds Right’ yang secara resmi mengakui alam sebagai seorang seniman yang memiliki haknya sendiri”, ujar Robi menegaskan.
Deretan lagu yang tergabung di bawah inisiatif Sounds Right, termasuk “Segara Gunung” dapat dinikmati di playlist “Feat. NATURE” di Spotify dan platform streaming musik utama lainnya.