5 Hal Tentang Album “The Tortured Poets Department” Taylor Swift

Menjadi album dengan penjualan terbanyak dalam sehari di AS, hingga sederet penggalan lirik tersedih yang terkandung di dalamnya. Ini 5 hal yang perlu kamu tahu tentang album Taylor Swift tersebut!
Taylor Swift
Beth Garrabrant

    4. Mengandung beberapa penggalan lirik tersedih

    Bukan Taylor Swift namanya, jika tak berhasil membuat lagu dengan lirik yang penuh dengan emosional. Dalam album terbarunya yang berisi 31 lagu ini, tentu ia menyuguhkan sederet penggalan lirik dengan makna paling sedih.

    Pertama yang kita bisa lihat contohnya dalam lagu “Down Bad” yang penuh depresi. Liriknya yang berbunyi, “I’ll build you a fort on some planet/ Where they can all understand it/ How dare you think it’s romantic/ Leaving me safe and stranded/ ‘Cause f— it, I was in love/ So f— you if I can’t have us/ ‘Cause f— it, I was in love”, menggambarkan kehancuran Taylor Swift lantaran mengalami kisah cinta yang penuh kesalahpahaman. Kepedihan itu memuncak saat ia menyanyikan “Fu*ck it” dengan cara yang paling menyenangkan padahal tengah depresi.

    Kemudian di lirik lagu “I Hate It Here” yang berbunyi “I hate it here so I will go to secret gardens in my mind/ People need a key to get to, the only one is mine/ I read about it in a book when I was a precocious child/ No mid-sized city hopes and small-town fears/ I’m there most of the year ’cause I hate it here/ I hate it here”, Swift menjelaskan situasi saat ia sangat merasa tak nyaman di tempat di mana ia berada, sehingga ada keinginan untuk “kabur” dari semua itu. Lirik tersebut terasa relate dengan siapapun yang pernah merasa tidak cocok di tempat mereka berada. Dia bernyanyi tentang tersesat dalam khayalan dan ilusi dunia lain sejak kecil, dan kenyamanan yang dibawa oleh fantasi itu ketika dia tidak bahagia dengan kenyataannya.

    Perasaan berkabung kemudian tergambar jelas dalam lirik lagu “LOML”, yang berbunyi “It was legendary/ It was momentary/ It was unnecessary”. Akronim LOML yang identik dengan istilah “Love of My Life”, diubah oleh Swift menjadi “Lost of My Life” alias sebuah kehilangan dalam hidupnya.

    Berikutnya pada lagu “Peter” yang mencoba menggambarkan tentang melepaskan. Liriknya yang berbunyi “Forgive me, Peter, please know that I tried/ To hold on to the days when you were mine/ But the woman who sits by the window has turned out the light/ You said you were gonna grow up/ Then you were gonna come find me/ Said you were gonna grow up”, memberi gambaran kisah saat Swift mencoba untuk ingin mempertahankan hubungannya, namun sang kekasih tak punya usaha lebih untuk melakukan hal yang sama.

    Dalam penggalan lirik “At dinner, you take my ring off my middle finger/ And put it on the one people put wedding rings on/ And that’s the closest I’ve come to my heart exploding,” dari lagu “The Tortured Poets Department”, Swift menggambarkan situasi saat ia mengetahui akhirnya, bahwa pernikahan tidak akan terjadi. Situasi indah nan romantis yang terbangun, rupanya hanya palsu semata. 

    Lagu “So Long, London” juga menyuguhkan sebuah kisah sedih, terlebih dalam penggalan lirik “And I’m pissed off you let me give you all that youth for free” & “Every breath feels like rarest air/ When you’re not sure if he wants to be there.” Kesedihan Swift atas hubungan jangka panjang yang hanya membuang-buang waktu namun tidak berakhir bahagia, tergambar jelas dalam lagu ini.

    Lirik tersedih berikutnya ada pada lagu “I Can Do It With a Broken Heart”, yang bunyinya, “I’m so depressed, I act like it’s my birthday every day” dan “I’m miserable, and nobody even knows!” Lagu itu memberikan gambaran tentang bagaimana sang bintang harus terus menjalani hidupnya seperti biasa dan selalu terlihat bahagia melakukan hal apapun, meski dalam keadaan patah hati. 

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *

    Related Posts

     

    PMC

    Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
    Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
    Powered by TNGR