Ranked: 15 Lagu Terbaik Ariana Grande

Dari “POV” hingga “Into You” inilah 15 lagu terbaik milik Ariana Grande.
Ariana Grande
Ariana Grande
Katia Temkin

Anggun tampaknya menjadi satu kata yang paling menggambarkan sosok Ariana Grande. Baik ketika sedang menjadi trendsetter musik pop maupun tengah mengalami fluktuasi kariernya, Ariana akan selalu terlihat anggun lewat setiap lagu yang ia nyanyikan. Banyak diva yang terkesan selalu ingin menonjolkan diri lewat karya mereka, sekaligus menunjukkan betapa berharganya kemampuan mereka dalam bernyanyi. Namun, Ariana justru berbeda lantaran ia selalu terlihat effortless dalam hal apapun. Dengan rentang vokal empat oktafnya, sekaligus kemampuannya mengolah nada tinggi dengan suara berkelas, ia punya nilai yang spesial.

Ariana yang kini berusia 31 tahun telah menghabiskan hampir seluruh hidupnya dengan penuh sorotan mata publik. Setelah hengkang dari Nickelodeon dan memutuskan untuk solo karier, kehadirannya diterima bak bintang lama di era kontemporer. Meski warna suaranya sangat familier untuk di ranah teater musikal hingga doo-wop, disco tahun ‘70-an hingga R&B tahun ‘90-an, namun kebanyakan lagu-lagu Ariana yang masuk charts adalah yang punya beat uptempo, yang dipengaruhi oleh dance atau hip-hop. Secara bertahap, saat ia sudah dikenal sebagai seorang pop tastemaker dengan caranya sendiri, Ariana akhirnya mulai belajar untuk memperdalam sensibilitas romantisme lewat penulisan setiap lagunya secara modern dan konvensional. Lagu-lagu hits miliknya seperti “Thank U, Next” dan “7 Rings” sekarang menjadi standar baru bagi musik pop era 2020-an, yang sarat akan hubungan emosional, ikonografi visual yang mencolok, dan dominasi budaya pop total.

Yours Truly yang rilis pada 2013 menjadi album debut yang dinilai paling khas dari era 2010-an, yang memadukan doo-wop tahun ‘50-an dan R&B tahun ’90-an menjadi sebuah karya romantis yang benar-benar menggambarkan sosok Ariana. Album penuh kedua miliknya, My Everything (2014) membawa ia ke pop top 40 modern karena kolaborasinya dengan Iggy Azalea, Jessie J, Nicki Minaj, dan The Weeknd sehingga membuatnya jadi semakin populer. Selain itu, Dangerous Woman (2016) juga berhasil membuat Ariana menjadi bintang pop kelas A, yang mana album itu memuat lintas gaya bermusik mulai trap, reggae, deep house, hingga teater musikal yang istimewa. 

Di paruh pertama kariernya, Ariana dianggap sebagai penyanyi yang luar biasa, namun dianggap sebagai seorang selebriti yang meragukan. Melalui serangkaian proses berliku yang ia lalui selama bertahun-tahun, Ariana akhirnya bisa angkat topi dan bukan hanya menjadi seorang panutan, melainkan seorang figur yang tangguh di era industri yang chaotic ini.

“No Tears Left to Cry” menjadi single pertama dari album keempat Ariana, Sweetener, yang dirilis setelah ia konser di Manchester Arena pada 2017—yang berakhir tragis karena adanya serangan bom yang menewaskan 23 orang dan membuat ratusan lainnya luka-luka. Melalui lagu tersebut, ia menyalurkan dan menciptakan kembali semangat ceria melalui musik disco klasik, untuk menjadi sebuah proses penyembuhan bersama. Di album Sweetener, Ariana tampil dengan pandangan yang lebih dewasa, namun ia masih memegang teguh jiwa muda musik R&B yang menjadi genre debutnya di industri musik.

Kurang dari enam bulan kemudian, pada awal 2019, dia merilis Thank U, Next – sebuah sekuel yang punya kisah lebih gelap, sarat permasalahan, mencerminkan kisah kehidupan pribadinya, termasuk soal kematian mantan pacarnya, rapper Mac Miller. Kehadiran album ini seolah menjadi kejutan bagi publik, dan saat itu Ariana langsung menjadi musisi pop sekaligus selebriti yang paling banyak dibicarakan pada akhir 2010-an.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR