Miley Cyrus Hadapi Gugatan Hukum Terkait Lagu “Flowers”

Pihak penggugat bernama Tempo Music Investments menyebut lagu Miley Cyrus tersebut sebagai pelanggaran hak cipta atas lagu populer milik Bruno Mars.
miley cyrus
Miley Cyrus
Jonnie Chambers

Setelah Dua Lipa, kini giliran Miley Cyrus yang juga tersandung masalah hukum. Sebuah entitas bernama Tempo Music Investments menuduh lagu Miley yang berjudul “Flowers” sangat mirip dengan lagu yang dipopulerkan Bruno Mars, yakni “When I Was Your Man”.

Gugatan tersebut diajukan Tempo Music Investments pada Senin (16/9) di pengadilan federal Los Angeles, AS sebagai sebuah pelanggaran hak cipta. Lagu “Flowers” yang sempat bertahan selama delapan minggu di puncak Hot 100 setelah dirilis pada Januari 2023, dianggap “menduplikasi banyak elemen melodi, harmoni, dan lirik” dari lagu sebelumnya.

Tempo Music Investments sendiri merupakan sebuah platform investasi yang telah mengakuisisi sebagian hak cipta lagu “When I Was Your Man” dari salah satu penulis lagunya. Di dalam gugatannya, pengacara untuk grup tersebut mengklaim kedua lagu tersebut memiliki “kemiripan yang mencolok.”

“Setiap penggemar ‘When I Was Your Man’ milik Bruno Mars tahu bahwa ‘Flowers’ milik Miley Cyrus tidak mencapai semua kesuksesan itu sendiri,” tulis pengacara untuk Tempo Music.

“Tidak dapat disangkal berdasarkan kombinasi dan jumlah kemiripan antara kedua rekaman tersebut bahwa ‘Flowers’ tidak akan ada tanpa ‘When I Was Your Man’,” tambahnya.

Juru bicara dari pihak Miley Cyrus sendiri tidak segera menanggapi permintaan komentar atas tuduhan tersebut.

Tempo bukanlah yang pertama mencatat adanya hubungan antara kedua lagu yang dikasuskan tersebut. Ketika “Flowers” pertama kali dirilis, banyak penggemar melihatnya sebagai semacam “lagu jawaban” untuk lagu Mars sebelumnya — dengan Miley Cyrus secara langsung menanggapi penyesalan dalam lagu tersebut.

Ketika Mars mengeluh bahwa “I should’ve bought you flowers… take you to every party, ’cause all you wanted to dance” (Aku seharusnya membelikanmu bunga… mengajakmu ke setiap pesta, karena kau ingin berdansa,” Cyrus memprotes pada “Flowers,” bahwa “I can buy myself flowers… I can take myself dancing.” (Aku bisa membelikan diriku bunga… Aku bisa mengajak diriku berdansa).

Indikasi lainnya, menurut spekulasi internet, “When I Was Your Man” adalah lagu favorit mantan suami Miley Cyrus, yakni Liam Hemsworth, dan kiasannya sepertinya merujuk pada perpisahan mereka.

Reaksi yang muncul atas adanya gugatan tersebut rupanya lebih banyak memihak ke Miley. Para ahli hukum mengatakan kepada Billboard bahwa Cyrus kemungkinan tidak melanggar hak cipta hanya dengan menggunakan lirik yang mirip untuk membalas lagu sebelumnya – sebuah tradisi industri musik yang sudah lama digunakan oleh lagu-lagu mulai dari “Sweet Home Alabama” milik Lynyrd Skynyrd hingga rekaman rap yang tak terhitung jumlahnya.

“Ini adalah bahan yang bagus untuk teori penggemar, tetapi pengacara seharusnya tidak terlibat dengan itu,” kata Joseph Fishman, seorang profesor di Sekolah Hukum Vanderbilt di Nashville. “Menggunakan satu lagu untuk membalas lagu sebelumnya bukanlah pelanggaran dengan sendirinya.”

Namun dalam pengaduan hari Senin, pengacara Tempo berpendapat bahwa kesamaan dalam lagu Miley jauh melampaui lirik balasan, termasuk “materi melodi dan harmoni”, “pola akhir nada” dan “struktur bass-line”.

“Segera setelah ‘Flowers’ dirilis, publik menyadari kemiripan yang mencolok antara lagu tersebut dan ‘When I Was Your Man’,” tulis pengacara Tempo. “Kombinasi elemen – baik musikal maupun lirik – mengonfirmasi bahwa ‘Flowers’ banyak menjiplak ‘When I Was Your Man’.”

Setelah gugatan diajukan, sejumlah pakar hak cipta tetap skeptis. Di media sosial, Fishman mengatakan bahwa substansi kasus Tempo “lemah” dan kemiripan musikal tersebut berakar pada elemen lagu umum yang juga ada di lagu lain seperti “I Will Survive” milik Gloria Gaynor atau “It’s a Beautiful Life” milik Ace of Base. Ia juga mempertanyakan mengapa Bruno Mars sendiri tidak terlibat.

Aaron Moss, pengacara hak cipta kawakan di firma hukum Greenberg Glusker, mengutip sejumlah lagu lain yang “berbalas dengan lagu lain,” termasuk “Love Will Tear Us Apart” oleh Joy Division dan “Love Will Keep Us Together” oleh Captain & Tennille.

”Itu bukan pelanggaran hak cipta, kawan,” kata Moss.

Sejauh ini belum ada komentar lanjutan dari pihak pengacara Tempo.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR