AXEAN Festival kembali digelar. Kali ini di Jimbaran Hub, Bali pada 28-29 September 2024. Pada dua edisi sebelumnya, acara musik intra-regional pertama di Asia Tenggara ini dihelat di Singapura.
Axean Festival 2024 akan dilaksanakan dengan pergelaran konferensi musik selama dua hari. Kegiatan tersebut ditujukan untuk para pelaku industri musik agar saling berjejaring, lalu diikuti dengan acara puncak festival yang menampilkan lebih dari 40 musisi dari 14 negara.
“Selalu menjadi visi kami untuk menjadikan AXEAN sebagai festival skala regional, mengubah negara tuan rumah setiap tahun, atau bahkan memiliki beberapa edisi yang Iebih kecil di negara yang berbeda,” kata Piyapong Muenprasertdee, salah satu pendiri dan pemimpin tim AXEAN Festival, dalam konferensi pers di Senayan Park, Selasa, 6 Agustus.
“Alasannya berasal dari pengamatan kami bahwa sebagian besar pasar musik Asia Tenggara sangat domestik, atau hanya menerima artis Barat atau K-pop ketika berbicara tentang artis internasional. Dengan demikian, jika kami dapat membantu artis domestik menyeberangi batas di wilayah ini, akan ada lebih banyak peluang bagi mereka untuk mengembangkan basis penggemar internasional. Setelah dua tahun berada di Singapura, kami merasa inilah waktu yang tepat untuk mencoba tempat baru, dan Bali sebagai surga tropis dengan berkembangnya kancah musik, kami pikir ini adalah lokasi yang sempurna bagi artis, delegasi, dan pecinta musik,” ia menambahkan.
Di hadapan Billboard Indonesia, Muenprasertdee menyampaikan, AXEAN Festival edisi tahun ini akan menampilkan line up beragam, namun dikurasi secara strategis dari berbagai penjuru Asia Tenggara dan bahkan seluruh dunia.
Line up tersebut meliputi: At Adau (MY), Batavia Collective (ID), bird. (PH), Common People Like You (TH), COTERIE (AU), crwn (PH), Dialog Dini Hari (ID), Funkindustry (FR), Gabe Watkins (TH), Grrrl Gang (ID), HARIKUYAMAKU (JP), I’mdifficult (TW), Josh Makazo (SG), lightcraft (ID), Linying (SG), LUSS (TH), M-Fatt (KH), Maki (PH), Milledenials (1D), mindfreakkk (TH), Munimuni (PH), Muri (PH), Norith & YuuHai (KH), Puman (CH), Rangga Jones (SG), RuthKo(KH), San & The Workshop (SG), Skandal (ID), The Dinosaur’s Skin (TW), The Hertz (HK), Tuimi (VN), Uudee’s Swashbuckling Dandies (MN), Vanthan (KH), dan VVAS (TH).
Tidak hanya sampai di situ. Festival showcase internasional ini akan ditutup dengan kamp penulisan lagu pribadi, tambahan terbaru dalam rangkaian programnya yang beragam dan luas. Inisiatif ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat kreativitas dan inklusivitas dalam lingkungan global sambil mendorong kolaborasi lintas budaya di antara penulis lagu, produser, dan artis terbaik dan paling menjanjikan di kawasan ASEAN dan juga dari wilayah lain di dunia.
David Siow, salah satu pendiri dan co-director AXEAN Festival, menganjurkan pendekatan yang lebih DIY (do it yourself) untuk kamp penulisan lagu, didukung oleh tujuannya untuk memberdayakan dan menghubungkan kelangsungan kreatif musik dari seluruh dunia, sambil memastikan hasil dan peluang yang adil dari serangkaian sesi kolaboratif.
“Bagi kami, ini semua tentang memberdayakan artis dan memajukan karier mereka, bagi Bali, masuk akal untuk melakukan kamp dan menciptakan getaran, kenangan, dan lagu yang baik untuk semua yang terlibat,” Siow menjelaskan.
Muenprasertdee, selaku co-director festival, juga menekankan pentingnya kamp penulisan lagu, tidak hanya dalam memecahkan hambatan secara harfiah dan metaforis, tetapi juga dalam menghasilkan kolaborasi strategis yang telah terbukti membantu artis memasuki pasar baru dengan berbagi basis penggemar. Dia menyebut, Flower.far dari Thailand dengan Fern. dari Filpina; dan Vii Thanh Van dari Vietnam dengan H 3 F dari Thailand sebagai beberapa kisah sukses terbaru.
“Kami berharap kamp penulisan lagu akan membantu menciptakan lingkungan untuk mendorong lebih banyak kolaborasi artistik dan basis penggemar lintas batas. Selain beberapa artis yang menampilkan diri tahun ini, kami juga telah mengundang beberapa alumni, penulis lagu tamu, dan produser untuk membuatnya lebih menyenangkan dan produktif! Nantikan musik baru yang keluar dari kamp kami!” seru Muenprasertdee.
Dibuat pada 2020 sebagai showcase festival musik virtual, AXEAN Festival – sebelumnya bernama ASEAN Music Showcase Festival atau AMS diluncurkan ke “dunia nyata” pada 2022 dan tumbuh menjadi platform yang diakui secara internasional yang menampiikan bakat musik dari Asia Tenggara dan sekitarnya seraya menyediakan tempat bagi artis dan profesional industri musik dari seluruh dunia untuk terhubung melalui peluang jaringan tatap muka yang tulus.
Edisi AXEAN sebelumnya, pada 2023, diadakan di Goodman Arts Centre, Singapura antara 27-29 Oktober dan diikuti oleh 50 artis termasuk 39 artis dari seluruh 10 negara ASEAN dan 11 artis internasional dari Prancis (1), Hong Kong (3), India (1), Jepang (2), Korea Selatan (1), dan Taiwan (3) ditampilkan di dua panggung outdoor dan dua indoor.
Acara ini menghasilkan 74 pembeli talenta internasional atau “delegasi” dari 16 negara yang berlokasi di Asia Tenggara (38), Timur (14) dan Selatan (3); Australia (8); Eropa (9) dan Amerika Utara (2) — ditambah lebih dari 14 delegasi yang berbasis di Singapura; dan dihadiri lebih dari 6.000 penonton.