Kiss menjual katalog lagu-lagu mereka kepada investor musik Swedia dengan harga yang diperkirakan mencapai 300 juta dolar AS (setara Rp4,76 triliun). Pophouse Entertainment yang berbasis di Stockholm juga membeli merek, kemiripan, dan kekayaan intelektual grup yang dikenal dengan riasan wajah ini.
Meskipun detail dari kesepakatan tersebut belum terungkap, namun diduga mirip dengan yang dilakukan band Inggris, Genesis. Tapi, lebih murah dibandingkan penjualan katalog lama karya Michael Jackson yang mencapai angka 600 juta dolar AS (Rp9,53 triliun).
Penjualan katalog band rock legendaris itu sekaligus juga menandai pensiunnya Kiss dari pertunjukan live. Band bentukan 1973 silam ini menampilkan konser terakhir mereka sebagai manusia di Madison Square Garden pada 2 Desember 2023 lalu, dalam tur perpisahan “End of the Road”. Selanjutnya mereka mengumumkan akan melanjutkan karier di atas panggung sebagai avatar virtual.
Untuk itu, dengan kesepakatan ini, Pophouse tidak hanya memiliki hak atas musik Kiss. Tetapi juga seluruh merek dari band yang didirikan oleh Paul Stanley dan Gene Simmons tersebut. Termasuk penjualan kekayaan intelektual, yang akan memungkinkan perusahaan Swedia tersebut menghasilkan konten yang dihasilkan AI (kecerdasan buatan) di masa depan.
Perusahaan yang sebelumnya berkolaborasi dengan Kiss dalam proyek avatar digital pada Desember tahun lalu, juga memproduksi konser band legendaris Swedia, Abba Voyage berdasarkan prinsip serupa.
Billboard Indonesia mengutip dari BBC, Per Sundin, CEO Pophouse, memuji kemitraannya tersebut. “Mereka punya kekayaan intelektual yang unik dalam tata rias, gaun, dan personanya, dan mereka punya musik yang fantastis, serta mereka punya penggemar di seluruh dunia dari semua generasi.”
“Tuan Simmons, yang menyanyi dan bermain bass untuk band, bersama dengan salah satu pendiri dan salah satu penyanyi utama Paul Stanley, akan terus terlibat erat dalam pengembangan merek dan materi yang dihasilkan AI yang bersandar pada perpustakaan kinerja band.”
Dia lantas mencirikan hubungan tersebut seperti hubungan seorang ibu dengan bayinya.
“Seorang ibu melihat anaknya tumbuh besar dan menikah atau semacamnya, tapi Anda tidak akan pernah bisa menyingkirkan ibunya,” katanya. “Tidak bisa begitu saja diserahkan kepada seseorang, padahal kita punya visi yang sama.”
Kiss terkenal sebagai pemasar produk bermerek yang produktif. Simmons mengatakan mereka telah mencap merek mereka pada 5.000 produk – mulai dari kopi hingga kondom dan bahkan peti mati.