Voice Of Baceprot bakal menggelar tur Australia untuk pertama kalinya. Firda Marsya Kurnia (vokal, gitar), Widi Rahmawati (bass), dan Euis Siti Aisyah (drum) akan tampil lima kali di Negeri Kanguru pada Oktober mendatang.
Trio rock berhijab asal Garut, Jawa Barat ini menjadi perbincangan hangat di dunia musik selama enam bulan terakhir. Tidak kurang dari Tom Morello (Rage Against The Machine) hingga Vernon Reid (Living Colour) turut memuji mereka.
Metal Hammer bahkan menggambarkan Voice of Baceprot sebagai “band metal yang dibutuhkan dunia saat ini”. Dan setelah mendengarkan permainan mereka, majalah metal asal Inggris itu mengaku sulit untuk membantahnya.
Awalnya ditambahkan ke dalam line-up SXSW Sydney, band pertama Indonesia yang tampil di Glastonbury Festival di Inggris ini kini mendapat lima jadwal di Negeri Kanguru dalam tur bertajuk “Voice Of Baceprot – The Inaugural Australian Tour 2024”.
Tur tersebut bakal dibuka di The Brightside Brisbane pada Rabu, 23 Oktober sebelum mereka menghajar panggung Mo’s Desert Clubhouse di Burleigh Heads pada Kamis, 24 Oktober dan Croxton Bandroom di Melbourne pada Sabtu, 26 Oktober
Adapun dua pertunjukan terakhir Voice Of Baceprot akan mengambil lokasi di Lion Arts Factory di Adelaide pada Minggu, 27 Oktober dan di Rosemount Hotel di Perth pada Senin, 28 Oktober.
“Australia! Menjelajahi cakrawala baru dalam tur pertama kami di Australia! Siap untuk menikmati petualangan, pemandangan alam, dan kenangan yang tak terlupakan. Mari kita mulai perjalanan ini!” kata Voice Of Baceprot di media sosial Instagram, mengumumkan tur Negeri Kanguru mereka.
Dok. Voice Of Baceprot
Dalam beberapa tahun terakhir, Voice of Baceprot kerap kali bermain di negara-negara Eropa seperti Prancis dan Belanda. Agustus tahun lalu, band ini melakukan tur pertamanya di Amerika Serikat, tampil di sembilan kota. Di Oakland, California, para penonton meneriakkan “Allahuakbar”, kalimat dalam Islam yang berarti “Tuhan Maha Besar,” di hadapan ppara penonton.
Ketiga anggota band yang dikenal dengan akronim VoB ini adalah Muslim yang taat. Masa kecil mereka dihabiskan dengan membaca kitab suci Alquran. Dengan lagu-lagu yang mematahkan stereotip gender, agama, dan kelas, mereka kini menjadi teladan bagi banyak perempuan muda di Indonesia. Meski begitu, band ini masih sering menghadapi kritikan.
New York Times menyebut, Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, bukanlah negara teokratis dan selalu menjunjung tinggi identitas sekulernya. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sebagian negara kepulauan ini telah mengadopsi interpretasi Islam yang lebih konservatif – yang tidak menyetujui perempuan muda berhijab bermain musik heavy metal.
VoB sendiri meluncurkan album debut bertajuk Retas pada 13 Juli 2023. Album ini berisi lagu yang mewujudkan tekad mereka dalam mengukir jalan sebagai band, musisi, dan perempuan mandiri.
Marsya dkk mengatakan, mereka ingin terus memfokuskan lagu mereka berikutnya pada pemberdayaan perempuan dan lingkungan.
