Another Project kembali merilis album baru bertajuk Janganlah Padam! setelah tujuh tahun sejak perilisan album keduanya, PANTURA SOUND, pada 2017 lalu.
Pada album ini, Another Project mengangkat isu soal keresahan para personelnya dalam menghadapi dinamika kehidupan. Di samping itu, mereka tak ingin kehilangan gairah bermusik dan melahirkan karya baru.
Dibanding dengan rilisan-rilisan terdahulu, Janganlah Padam! menjadi album yang paling beda lantaran sangat sarat dengan nuansa rock 90-an. Namun, tanpa menghilangkan pattern khas musik Jamaika ala Another Project sehingga pesan dari setiap lagunya mudah ditangkap oleh pendengar.
Album ini dibuka dengan lagu “Intro (Pantura Sound)” yang bernuansa irama steady beat ala musik Jamaica Ska yang dibalut dengan melodi-melodi khas musik Tarling, musik otentik dari wilayah Pantura Cirebon. Lagu instrumental ditambah hook dan toast, serta harmoni dari backing vocal yang akan mengajak skankin dan berdansa.
Lalu pada track kedua, ada lagu dengan judul “Entah” yang sangat kental dengan suasana musik alternative rock 90-an. Sound gitar distorsi, serta riff gitar ala band-band Britpop di padu dengan lirik sedikit depresif dan marah pada keadaan. Lagu ini menggambarkan sebuah rasa hati yang resah, marah, dan rindu yang tak terucap lewat kata.
Berikutnya, ada single “Janganlah Padam” yang mencoba memadukan warna musik funk, psychadelic, roots, rock, reggae dalam satu lagu. Temanya, sebuah lagu seruan dan ajakan untuk terus semangat menghadapi berbagai dinamika kehidupan.
Pada track selanjutnya, ada lagu “Freedom Fighter” yang merupakan sebuah anthem untuk semua fanbase Another Project di setiap kali manggung untuk bernyanyi dan menari bersama.
Lalu di track kelima, ada “Keep Smiling (Don’t Give Up)”. Irama melodi musik tarling dangdut, bertemu musik Jamaika, dan diperkuat dengan alunan suling khas Tarling Cirebon akan langsung terasa saat pertama kali mendengarkan lagu ini. Lirik berbahasa Inggris sederhana, dan reff lagu yang mudah dinyanyikan bersama dengan lirik tegas dengan tujuan menyampaikan pesan sederhana secara gembira.
Track penutup adalah lagu “Pantang Menyerah”, sebuah ode perlawanan, ajakan penyemangat, serta untuk terus bergerak maju demi hidup yang lebih baik. Berbalut ketukan drum ala musik punk serta diiringi distorsi gitar musik rock menjadi sebuah kekuatan tersendiri pada lagu ini. Liriknya sederhana, namun tegas.
Dalam keterangan resmi yang diterima Billboard Indonesia, seluruh proses perekaman album ini dikerjakan di Jags Studio Records, Cirebon, serta proses mixing dan mastering dikerjakan di Trek House Studio, Surabaya dibantu oleh Pras Imansyah (drummer Skabanton) sebagai operator.
Semua lirik lagu di album ini ditulis oleh Ophay sebagai vokalis dan gitaris, serta untuk komposisi musiknya dikerjakan bersama semua personel Another Project dan juga dibantu musisi tarling asal Cirebon, Mang Akid yang mengisi part suling di salah satu lagu di album ini.
Album ini dirilis secara mandiri oleh Another Project dalam bentuk rilisan fisik berupa kaset pita dan juga rilis secara digital di berbagai platform streaming pada bulan Juli. Kecuali, lagu “Pantang Menyerah” yang sudah dirilis digital pertama kali oleh label Doggyhouse Records, records label asal Yogyakarta milik band Shaggydog.
Sebagai informasi, Another Project dibentuk sejak tahun 2005 di pinggiran Kota Cirebon, tepatnya di Desa Klayan, Kec. Gunungjati. Kab. Cirebon. Jawa Barat, Indonesia.
Berangkat dari beragam latar musikal, namun sama-sama menyukai musik Jamaika, maka yang tercipta adalah komposisi musik reggae yang dipenuhi berbagai warna dari genre-genre lain, dipadu irama khas pesisir Pantai Utara.
Sempat mengalami pergantian personil dalam perjalanan bermusiknya, sampai akhirnya saat ini Another Project terdiri dari Ophay (vokal /gitar), Cepe Hendrix (gitar), Opik (bass), Telix (dram).