Senandung Seru Tiket dalam Single Terbaru “Gak Mau”

Tiket mencoba untuk mengibarkan kembali eksistensi dan menguatkan relevansinya lewat tembang duka asmara yang riang.
Tiket
Tiket
Dok. 12Wired

Tiket datang kembali dengan tema patah hati. Kali ini lewat single “Gak Mau” yang dihidangkan dengan cara yang tidak melankolis dan mendayu-dayu.

Dibalut warna musik pop rock, senandung mid-tempo yang nyaman di kuping, “Gak Mau” sejatinya adalah kisah sedih di ranah asmara. Namun, Tiket membungkusnya dengan pendekatan happy vibes, feel-good song. 

“Lagu ini menggambarkan tentang seseorang yang katanya mau berubah, nyatanya gak berubah juga. Sementara kesabaran orang tentu ada batasannya. Dan ‘Gak Mau’ adalah jawaban orang-orang yang sudah capek akan kesabaran itu tadi. Namun disampaikan dengan harmonisasi yang tenang dan sabar,” ujar Aqi Singgih, sang vokalis, dalam keterangan tertulis yang diterima Billboard Indonesia, Senin, 26 Agustus.

“Aqi yang punya ide awal ‘Gak Mau’. Lalu kami ngumpul bareng di studio Aqi. Saling pancing, saling nimpalin, modelan jamming gitu. Dalam sehari bentuk lagu udah terbangun,” bassis Opet Alatas menimpali.

Komposisi dasar lagu “Gak Mau” bisa terbentuk hanya dalam sehari bukan berarti materinya masih mentah, kurang matang, atau belum saatnya dirilis. Tapi, justru menunjukkan bahwa Tiket sudah sangat mengenal satu sama lain. 

Apapun jadinya easy-going, menggelinding secara alami. Pun energi makin menguat karena optimisme di internal Tiket juga besar. 

“Ini sudah nyawa Tiket yang keenam ya. Gonta-ganti personel, Opet menjalani sendirian, masing-masing sibuk proyekan lain, ternyata ujung-ujungnya kita malah ngumpul lagi ya, jadi Tiket lagi. Ya artinya kita cukup tahan banting. Sudah sebegitu, masa kita gak optimis?” Brian Kresna Putro (drum) menambahkan.

Semua bermula dari saling menyapa biasa, basa-basi menanyakan kabar, hingga berlanjut membentuk grup WhatsApp, malah akhirnya berujung pada ide menggulirkan Tiket kembali ke kancah musik Indonesia.  

Menariknya, komposisi formasi Tiket hari ini bisa diistilahkan dengan “formasi baru rasa lama”. Iya, formasinya merupakan formasi Tiket saat pertama kali terbentuk: selain Aqi (vokal), Opet (bas), dan Brian (drum) juga ada Arden Wibowo (gitar).

Yang membedakan Tiket dulu dan sekarang, menurut Brian: “Dulu kita itu cenderung begajulan dan meledak-ledak. Kalau sekarang sih lebih santai, melakukan hal-hal itu lebih strategic dan simple. Dan sekarang kami lebih bebas menentukan sendiri mau ngapain, tidak lagi diatur oleh label. Saat sudah sama-sama dewasa, kemerdekaan ini adalah berkah. Cukup tahu mau kemana, tenang dalam mengambil keputusan dan melakukan apa-apa.”

“Dua sampai tiga tahun belakangan ini kita berkumpul kita udah saling paham, saat membuat karya itu tidak lagi melebih-lebihkan, sekarang sudah sadar bahwa segini ini cukup. Sesuatunya gak dibikin sulit, dibikin ribet, porsinya segini, ya sudah, ini yang ideal,” tambah Opet.

Sambutan publik terhadap remake “Hanya Kamu Yang Bisa” (Electric Version, 2022) yang bahkan telah ditonton lebih dari sejuta kali di YouTube, cukup mendongkrak rasa percaya diri Tiket bahwa keberadaan mereka masih relevan. Kuartet ini pun melanjutkan gebrakannya dengan merilis “Senjana” yang juga mendapat sambutan cukup baik. 

Adapun “Gak Mau” dirilis di semua digital streaming platforms (DSP) sejak 22 Agustus 2024 bersamaan dengan video klip dari single tersebut di kanal YouTube Tiket.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts

 

PMC

Billboard Indonesia is published under license from Penske Media Corporation. All rights reserved.
Billboard name and logo used by permission of Penske Media Corporation.
Powered by TNGR